Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2018, 15:30 WIB

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini hujan melanda beberapa daerah di Indonesia. Derasnya hujan terkadang bisa menimbulkan banjir karena lahan yang disirami air hujan tak bisa menopang air yang mengalir.

Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang bisa mengendalikan dan membuat hujan. Kondisi ini disebut sebagai hujan buatan.

Indonesia sendiri banyak menggunakannya untuk meredam gangguan kabut asap, program hujan buatan akan dibenahi. Program hujan buatan diharapkan tak lagi diturunkan ketika gangguan kabut asap telah berlangsung, namun di awal dan akhir musim kemarau.

Namun, tahukah Anda siapa orang yang membuat teknologi ini untuk kali pertama?

Teknik ini sebenarnya sudah dikembangkan sejak 71 tahun lalu, tepatnya pada 16 November 1946. Seorang peneliti asal Amerika Serikat bernama Vincent Joseph Schaefer menciptakan teknik untuk bisa mengembangkan hujan buatan melalui penyemaian awan.

Penyemaian merupakan bentuk modifikasi cuaca dengan cara mengubah jumlah atau jenis presipitasi yang turun dari awan. Modifikasi dilakukan melalui penyebaran zat-zat ke udara yang berfungsi sebagai kondensasi awan atau inti es, yang mengubah proses mikrofisika dalam awan.

Masa awal

Vincent Joseph Schaeferfindagrave Vincent Joseph Schaefer

Setelah keluar dari sekolah menengah untuk menghidupi keluarganya, Schaefer mulai bekerja pada perusahaan General Electric. Usia muda, 15 tahun, tak menghalangi tekadnya untuk bekerja dan menimba ilmu. Sampai akhirnya, dia berhasil mendapatkan kesempatan belajar di laboratorium penelitian.

Dia mendapatkan arahan dari ahli kimia di sana. Kemudian, dia membantu merancang penemuan Perang Dunia II seperti penyaring pada topeng, detektor kapal selam dan mesin asap untuk menyembunyikan manuver militer.

Selama perang, mereka menemukan beberapa perangkat penting, termasuk filter masker gas, detektor kapal selam dan mesin untuk menghasilkan awan asap untuk menyembunyikan manuver militer.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com