Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AM Lilik Agung
Trainer bisnis

Mitra Pengelola GALERIHC, lembaga pengembangan SDM. Beralamat di lilik@galerihc.com.

"Bohemian Rhapsody" dan Kisah Para Petarung

Kompas.com - 11/11/2018, 11:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada saat itu juga muncul Jimmy Hendrik, warga Amerika yang memilih bermusik di Inggris dan kelak menjadi kiblat para musikus rock.

Pertemuan Freddie dengan Brian May dan Roger Taylor kemudian disusul oleh John Deacon, lalu mereka membentuk Queen, merupakan dukungan lingkungan paling besar untuk Freddie.

Tidak mudah menemukan sahabat manakala para sahabatnya tersebut memahami dan menerima dengan utuh kelainan seksual Freddie Mercury.

Tidak kalah penting, dan ini oleh Malcolm Gladwell menjadi prasyarat paling utama untuk menjadi outliers, adalah kerja keras.

Gladwell menuturkan bahwa The Beatles menjadi luar biasa karena ia memiliki kesempatan bermain musik dengan waktu panjang di sebuah pub di Jerman. Rumus sepuluh ribu jam latihan sebagai syarat kesuksesan dilewati oleh The Beatles.

Sama dengan Freddie Mercury, ia bekerja keras dengan melewati sepuluh ribu jam untuk bernyanyi dan terus bernyanyi di berbagai kesempatan.

Menembus sepuluh ribu jam--yang artinya perlu kerja ekstra keras--menjadikan Freddie (dan para petarung sukses lainnya) mampu menjadi maestro.

Ada 4.500 penyintas dari Honduras yang melewati tiga negara menuju Amerika Serikat. Dari ribuan penyintas itu, pasti sebagian akan menjadi outliers.

Seperti Freddie Mercury, yang kelak menjadi outliers, hari ini bertarung untuk menggapai impiannya.

Sejarah kelak akan mencatat dengan tinta emas para petarung sejati tersebut yang sukses di tanah terjanji, Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com