Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Referendum New Caledonia Merdeka dari Perancis, Apa Hasilnya?

Kompas.com - 05/11/2018, 11:02 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Kepulauan Pasifik Selatan New Caledonia menggelar referendum untuk merdeka dari Perancis pada Minggu (4/11/2018_.

Referendum tersebut telah lama dinantikan untuk mengakhiri proses dekolonisasi selama 30 tahun.

Pilihan "yes" dalam pemungutan suara akan menghilangkan kekuasaan Paris di wilayah Indo-Pasifik. Lalu, bagaimana hasilnya?

Diwartakan AFP, voting dimenangkan oleh penduduk pulau New Caledonia yang menolak kemerdekaan dari Perancis.

Baca juga: Presiden Perancis Kritik Keputusan Belgia Beli F-35 dari AS

Pada penghitungan akhir, 56,4 persen orang menolak pulau yang letaknya sekitar 18.000 km dari daratan Perancis itu menjadi independen.

Presiden Emmanuel Macron menyatakan kebanggaan yang besar tentang langkah bersejarah tersebut.

"Ini merupakan tanda kepercayaan di republik Prancis, di masa depan dan nilai-nilainya," ucapnya.

New Caledonia merupakan rumah bagi seperempat persediaan nikel yang diketahui di dunia. Pulau itu mnjadi pijakan bagi Perancis di Pasifik, di mana China dianggap begitu berpengaruh.

Ketegangan telah berlangsung lama antara penduduk asli yang disebut Kanak dan condong dengan pro-kemerdekaan.

Sementara, keturunan pemukim kolonial tetap setia kepada Perancis.

Selama satu dekade terakhir, hubungan antara kedua kelompok telah meningkat tajam, tetapi hasil suara "no" sudah diprediksi oleh beberapa jajak pendapat awal.

Sekitar 175.000 dari 280.000 orang yang tinggal di kepulauan itu berhak untuk memilih dalam referendum tersebut.

Pemberontakan

Perekonomian New Caledonia didukung oleh subsidi tahunan Perancis sekitar 1,3 miliar euro, nikel yang diperkirakan mewakili 25 persen dari total dunia, dan juga pariwisata.

Wilayah itu juga menikmati tingkat otonomi besar, tetapi sangat bergantung pada Perancis untuk pertahanan dan pendidikan.

Pertama kali ditemukan oleh penjelajah Inggris, James Cook, kepulauan New Caledonia menjadi koloni Perancis pada 1853.

Pemberontakan pertama meletus pada 1878, tidak lama setelah penemuan tambang nikel besar yang saat ini dieksploitasi oleh anak perusahaan penambang Perancis Eramet, SLN.

Lebih dari satu abad kemudian, pada pertengahan 1980-an, pertempuran pecah antara pendukung kemerdekaan dan pro-pemerintah Perancis.

Baca juga: Viral Foto Pengunjuk Rasa Gaza Disebut Mirip Lukisan Revolusi Perancis

Mereka murka akibat kemiskinan dan kesempatan kerja yang buruk. Pembantaian 1988 di sebuah gua di pulau Ouvea menyebabkan 19 separatis penduduk asli dan dua tentara Perancis tewas.

Kemudian, kesepakatan 1998 menghasilkan keputusan digelarnya referendum kemerdekaan di akhir 2018.

Menurut ketentuan kesepakatan itu, jika tidak ada keputusan, referendum lebih lanjut dapat diadakan sebelum 2022.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com