Pembelot lain bernama Park Young Hee mengaku mengalami pelecehan seksual ketika tertangkap melintasi perbatasan China dan dideportasi ke Korut.
Di hadapan penyidik yang menginterogasinya, Park dipaksa untuk menjawab pertanyaan yang kadang menjurus ke hal-hal seksual.
Direktur Eksekutif HRW Kenneth Roth menuturkan, setelah laporan itu keluar, Pyongyang tentu tidak bisa menyangkal telah terjadi kekerasan seksual di sana.
Dia menjelaskan, para perempuan Korut bisa menyuarakan tagar MeToo jika mengetahui adanya pelecehan seksual yang dialami.
Namun kedikatoran Kim telah membungkamnya. "Kim harus menghentikannya. Dia punya wewenang untuk melakukannya," tutur Roth.
Baca juga: Pelaku Pelecehan Seksual Berdalih Aksinya Diizinkan Presiden Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.