GAZA, KOMPAS.com - Militer Israel dilaporkan telah mengerahkan sejumlah besar kendaraan lapis baja ke perbatasan Gaza, pada Kamis (18/18/2018). Pengerahan itu disebut menjadi yang terbesar sejak perang 2014.
Menurut fotografer Reuters yang menyaksikan secara langsung, sekitar 60 tank dan kendaraan lapis baja pengangkut personel bergerak melalui jalan-jalan Israel menuju perbatasan Gaza pada siang hari.
Pengerahan kekuatan militer itu terjadi hanya berselang satu hari usai roket Palestina menghancurkan sebuah rumah di selatan Israel dan dibalas serangan udara Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengumpulkan kabinet keamanannya pada Rabu (17/10/2018), menyusul serangan roket yang menghancurkan sebuah rumah di kota Beersheba.
Baca juga: Wilayahnya Diserang dengan Roket, Israel Balas Bombardir Gaza
Netanyahu berjanji bakal mengambil tindakan tegas apabila warga Palestina masih terus melancarkan serangan ke wilayah Israel.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman, pada Selasa (16/10/2018), mengatakan bahwa aksi protes di perbatasan Gaza tidak bisa dibiarkan terus berlanjut.
"Situasi seperti pada hari ini tidak bisa terus berlanjut. Kita tidak siap untuk menerima tingkat kekerasan seperti yang kita saksikan minggu demi minggu," kata Lieberman di hadapan komandan dan pasukan di pangkalan militer Reim.
"Kita harus menyerang Hamas dengan keras. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan situasi seperti semula dan untuk mengurangi tingkat kekerasan," lanjutnya.
Liebermen menambahkan, keputusan untuk mengerahkan pasukan dan melancarkan serangan harus menjadi keputusan kolektif dari 12 anggota kabinet keamanan.
Di Gaza, pejabat Palestina mengatakan, delegasi Mesir juga telah melakukan komunikasi dengan para pemimpin Israel untuk mengatasi ketegangan yang terjadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.