QUITO, KOMPAS.com - Otoritas di negara-negara Amerika Latin menandatangani resolusi pada Selasa (4/9/2018) mendesak Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk menerima bantuan kemanusiaan.
AFP mewartakan, dua hari pertemuan yang digelar oleh pemerintah Ekuador menyerukan agar membentuk mekanisme bantuan kemanusiaan untuk menangani situasi kritis.
"Meminta Venezuela untuk menerima kerja sama pemerintah di kawasan dan organisasi internasional," demikian isi resolusi tersebut.
Dari 13 negara yang bertemu di Quito, hanya sekutu sayap kiri Venezuela, Bolivia, yanag menolak menandatangani dokumen.
Baca juga: Pemerintah Venezuela Klaim Migrasi Massal Warganya adalah Hal Normal
Sementara, Republik Dominika tidak dapat melakukannya segera karena alasan administratif.
Seperti diketahui, ratusan ribu orang telah melarikan diri dari keruntuhan ekonomi di Venezuela yang telah mengakibatkan kekurangan makanan dan obat-obatan serta kegagalan layanan publik.
Negara ini mengalami tahun keempat resesi, sementara Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan inflasi akan mencapai satu juta persen tahun ini.
Menurut PBB, sekitar 1,6 juta orang telah meninggalkan Venezuela sejak 2015.
Mereka telah menghadapi perjalanan yang sulit dengan kebanyakan memilih berjalan kaki untuk mencari perlindungan di negara-negara terdekat.
Kolombia menyatakan, telah memberikan tempat tinggal sementara kepada 870.000 penduduk Venezuela, sementara Peru mengklaim lebih dari 400.000 orang telah memasuki negaranya.
Beberapa dari mereka terpaksa tidur di jalan-jalan di negara yang menampung mereka. Mereka mengandalkan pemberian orang untuk dapat makan.
Baca juga: Venezuela Klaim Ribuan Warganya yang Mengungsi Ingin Kembali
Sebelumnya, Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez menyatakan, aksi migrasi massal penduduk merupakan hal normal di antara negara anggota OPEC.
Dia berpendapat, situasi migrasi massal penduduknya hanyalah masalah yang dibesar-besarkan untuk membenarkan intervensi kekuatan asing.
"Ada niat untuk mengubah aliran migrasi yang normal menjadi krisis kemanusiaan untuk membenarkan intervensi internasional di Venezuela," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.