Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Venezuela Didesak untuk Bersedia Terima Bantuan Kemanusiaan

Kompas.com - 05/09/2018, 09:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

QUITO, KOMPAS.com - Otoritas di negara-negara Amerika Latin menandatangani resolusi pada Selasa (4/9/2018) mendesak Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk menerima bantuan kemanusiaan.

AFP mewartakan, dua hari pertemuan yang digelar oleh pemerintah Ekuador menyerukan agar membentuk mekanisme bantuan kemanusiaan untuk menangani situasi kritis.

"Meminta Venezuela untuk menerima kerja sama pemerintah di kawasan dan organisasi internasional," demikian isi resolusi tersebut.

Dari 13 negara yang bertemu di Quito, hanya sekutu sayap kiri Venezuela, Bolivia, yanag menolak menandatangani dokumen.

Baca juga: Pemerintah Venezuela Klaim Migrasi Massal Warganya adalah Hal Normal

 

Sementara, Republik Dominika tidak dapat melakukannya segera karena alasan administratif.

Seperti diketahui, ratusan ribu orang telah melarikan diri dari keruntuhan ekonomi di Venezuela yang telah mengakibatkan kekurangan makanan dan obat-obatan serta kegagalan layanan publik.

Negara ini mengalami tahun keempat resesi, sementara Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan inflasi akan mencapai satu juta persen tahun ini.

Menurut PBB, sekitar 1,6 juta orang telah meninggalkan Venezuela sejak 2015.

Mereka telah menghadapi perjalanan yang sulit dengan kebanyakan memilih berjalan kaki untuk mencari perlindungan di negara-negara terdekat.

Kolombia menyatakan, telah memberikan tempat tinggal sementara kepada 870.000 penduduk Venezuela, sementara Peru mengklaim lebih dari 400.000 orang telah memasuki negaranya.

Beberapa dari mereka terpaksa tidur di jalan-jalan di negara yang menampung mereka. Mereka mengandalkan pemberian orang untuk dapat makan.

Baca juga: Venezuela Klaim Ribuan Warganya yang Mengungsi Ingin Kembali

Sebelumnya, Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez menyatakan, aksi migrasi massal penduduk merupakan hal normal di antara negara anggota OPEC.

Dia berpendapat, situasi migrasi massal penduduknya hanyalah masalah yang dibesar-besarkan untuk membenarkan intervensi kekuatan asing.

"Ada niat untuk mengubah aliran migrasi yang normal menjadi krisis kemanusiaan untuk membenarkan intervensi internasional di Venezuela," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com