Salin Artikel

Presiden Venezuela Didesak untuk Bersedia Terima Bantuan Kemanusiaan

AFP mewartakan, dua hari pertemuan yang digelar oleh pemerintah Ekuador menyerukan agar membentuk mekanisme bantuan kemanusiaan untuk menangani situasi kritis.

"Meminta Venezuela untuk menerima kerja sama pemerintah di kawasan dan organisasi internasional," demikian isi resolusi tersebut.

Dari 13 negara yang bertemu di Quito, hanya sekutu sayap kiri Venezuela, Bolivia, yanag menolak menandatangani dokumen.

Sementara, Republik Dominika tidak dapat melakukannya segera karena alasan administratif.

Seperti diketahui, ratusan ribu orang telah melarikan diri dari keruntuhan ekonomi di Venezuela yang telah mengakibatkan kekurangan makanan dan obat-obatan serta kegagalan layanan publik.

Negara ini mengalami tahun keempat resesi, sementara Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan inflasi akan mencapai satu juta persen tahun ini.

Menurut PBB, sekitar 1,6 juta orang telah meninggalkan Venezuela sejak 2015.

Mereka telah menghadapi perjalanan yang sulit dengan kebanyakan memilih berjalan kaki untuk mencari perlindungan di negara-negara terdekat.

Kolombia menyatakan, telah memberikan tempat tinggal sementara kepada 870.000 penduduk Venezuela, sementara Peru mengklaim lebih dari 400.000 orang telah memasuki negaranya.

Beberapa dari mereka terpaksa tidur di jalan-jalan di negara yang menampung mereka. Mereka mengandalkan pemberian orang untuk dapat makan.

Sebelumnya, Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez menyatakan, aksi migrasi massal penduduk merupakan hal normal di antara negara anggota OPEC.

Dia berpendapat, situasi migrasi massal penduduknya hanyalah masalah yang dibesar-besarkan untuk membenarkan intervensi kekuatan asing.

"Ada niat untuk mengubah aliran migrasi yang normal menjadi krisis kemanusiaan untuk membenarkan intervensi internasional di Venezuela," katanya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/05/09342951/presiden-venezuela-didesak-untuk-bersedia-terima-bantuan-kemanusiaan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke