BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Pemerintah Argentina meminta Dana Moneter Internasional (IMF) menggelontorkan pinjaman senilai 50 miliar dollar AS atau Rp 732,8 triliun lebih cepat untuk mengatasi krisis ekonomi.
Presiden Argentina Mauricio Macri mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk mengembalikan kepercayaan terhadap perekonomian Argentina.
Diwartakan BBC, Kamis (30/8/2018), nilai tukar peso Argentina anjlok 40 persen terhadap dollar AS pada tahun ini dan inflasi merajalela.
Baca juga: Polwan Argentina yang Susui Bayi Telantar Dapat Kenaikan Pangkat
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengonfirmasi, pihaknya akan memperkuat pengaturan dan tahapan pencairan dana.
"Saya menekankan dukungan saya untuk upaya kebijakan Argentina dan kesiapan kami untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan rencana kebijakan," katanya.
Di sisi lain, investor khawatir kemungkinan Argentita tidak dapat membayar utang pemerintah yang berat dan bisa berpotensi gagal bayar.
"Selama pekan lalu kami menghadapi menurunnya kepercayaan pasar, terutama kapasitas keuangan kami pada 2019," ucap Macri.
"Kami telah sepakat dengan IMF untuk mempercepat semua dana yang diperlukan untuk menjamin program keuangan tahun depan," katanya.
Sementara itu, keputusan Macri meminta bantuan IMF telah dikritik oleh banyak pihak di negaranya.
Baca juga: Argentina Kalah Telak dari Kroasia, Pria India Pilih Bunuh Diri
IMF dibenci secara luas di Argentina. Lembaga tersebut dipersalahkan atas kehancuran ekonomi pada 2001 di negara tersebut.
Kala itu, pemerintah Argentina gagal membayar utang sehingga menyebabkan sebagian besar sistem perbankan lumpuh.
Selama satu tahun, warga tidak dapat dengan bebas menarik uang dari rekening mereka sehingga membuat hidup sangat sulit bagi rakyat biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.