Di sisi lain, Naweed Hussain tewas dalam sebuah serangan drone di Suriah.
Saat Safaa didakwa merencanakan aksi terorisme pada April 2017, dia melempar tanggung jawab itu kepada kakaknya Rizlaine dan ibu mereka Mina Dich.
Berdasarkan penyadapan kepolisian ketiga perempuan ini membicarakan pesta minum teh Alice in Wonderland yang dianggap jaksa adalah bahasa kode untuk merencanakan serangan.
Rizlaine dan Mina Dich ditangkap setelah dibuntuti polisi mengunjungi sebuah lokasi di sekitar Westminster untuk membeli sejumlah pisau.
Keduanya kemudian mengaku bersalah atas dakwaan yang dijeratkan tetapi Safaa membantah terlibat dalam rencana tersebut.
Baca juga: Dinas Rahasia Rusia Gagalkan Rencana Serangan Teror Tahun Baru
Seorang perwira polisi anti-terorisme Dean Haydon mengatakan, ini adalah kasus terorisme pertama yang melibatkan stau keluarga yang seluruhnya perempuan.
"Ketiga perempuan itu dipenuhi kebencian dan amat bertekad melakukan serangan. Jika mereka berhasil, maka sejumlah orang akan tewas atau terluka," kata Dean.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.