Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Christopher Columbus, Penemu "Dunia Baru"

Kompas.com - 23/05/2018, 17:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

4. Tuduhan atas Perilaku Sewenang-wenang
Pada Oktober 1499, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella mendengar kabar kalau Columbus dituduh sebagai pemimpin yang inkompeten dan tiran.

Mereka merespon dengan mengirim Francisco de Bobadilla untuk menggantikan Columbus. Dia sampai ketika Columbus tengah melaksanakan ekspedisi ketiga.

Sesampainya di ibu kota Santo Domingo, Bobadillal langsung menerima keluhan dari warga koloni mengenai kekejaman yang dilakukan Columbus dan saudaranya.

Bobadilla kemudian menyampaikan kepada raja kalau Columbus diduga menyiksa, dan membunuh orang yang tidak disukai, lalu memutilasinya.

Mendengar laporan Bobadilla, Columbus dan saudaranya langsung ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan wewenang sebagai gubernur.

Baca Juga: Sampai Mati Kristoforus Kolombus Tak Menemukan Pulau Rempah

Mereka dipenjara selama enam pekan sebeum kemudian dibebaskan. Tak lama kemudian, mereka dipanggil ke istana untuk mendengarkan pembelaan mereka.

Di 1502, Columbus dibebaskan dari segala tuduhan. Namun, konsekuensinya, gelar kebangsawanan serta jabatannya sebagai Gubernur Hindia Barat dicabut.

5. Penjelajahan Terakhir
Columbus mengajukan permintaan kepada Raja Ferdinand agar diizinkan melakukan satu penjelajahan lagi. Permintaan itu disetujui.

Pada 11 Mei 1502, dia melepas sauh dari Cadiz degan tujuan mencari Selat Malaka berbekal empat kapal di bawah bendera utama Santa Maria.

Badai menghantam Columbus dan kru-nya sehingga mereka terpaksa merapat ke Hispaniola pada 29 Juni 1502. Namun, gubernur yang baru menolaknya.

Setelah berhenti di Jamaika, Columbus berlayar menuju Amerika Tengah, dan sampai di Isla de Pinos atau Gunaja yang terletak di Honduras pada 30 Juli 1502.

14 Agustus 1502, dia mendarat di Puerto Castilla, dan menghabiskan dua bulan untuk menjelajahi Honduras, Nikaragua, dan Kosta Rika, sebelum sampai di Almirante, Panama, pada 16 Oktober 1502.

Baca Juga: Sifilis Masuk Eropa Lewat Ekspedisi Colombus?

Di Panama, Columbus mendengar dari Ngobe adanya emas dan selat yang menuju ke kawasan perairan lain. Namun, dia diperingatkan kaum Quibian untuk tidak melintasi wilayah mereka.

6 April 1503, kapalnya terdampar di Sungai Belen. Di saat bersamaa, garnisun yang dia dirikan pada Januari diserang oleh Quibian.

Keberuntungan makin tidak memihak Columbus dan kru-nya setelah kapal mereka rusak terkena cacing kapal akibat berlayar di perairan tropis.

Columbus meninggalkan Hispaniola menuju ke utara pada 16 April 1503. Di 10 Mei, dia menemukan Kepulauan Cayman, dan menamainya Las Tortugas.

Kapal mereka yang kerusakannya semakin parah memaksanya untuk mendarat di St Ann's Bay, Jamaika, pada 25 Juni 1503.

Selama setahun, Columbus dan anak buahnya bertahan di Jamaika. Seorang awak bernama Diego Mendez kemudian membuat kano demi meminta bantuan ke Hispaniola.

Namun, gubernur yang baru, Nicolas de Ovando y Caceres, menolak mentah-mentah permintaan itu, dan menghalangi setiap bantuan yang hendak diberikan.

Columbus terpaksa memutar otak agar anak buahnya tidak mati kelaparan. Dia lalu mengandalkan bantuan dari para penduduk asli Jamaika.

Caranya, dia memprediksi bakal terjadi gerhana bulan pada 29 Februari 1504 menggunakan daftar perbintangan yang disusun Abraham Zacuto.

Bantuan akhirnya datang, di mana Columbus dan anak buahnya kemudian tiba dengan selamat di Sanlucar, Spanyol, pada 7 November 1504.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Leif Eriksson, Orang Eropa Pertama Capai Amerika Utara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com