Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2018, 23:38 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BERN, KOMPAS.com - Pemerintah Swiss kembali membuka reaktor utama di pembangkit tenaga nuklir di Beznau, yang merupakan pembangkir nuklir komersial tertua di dunia.

Reaktor tersebut sempat ditutup pada Maret 2015 lalu untuk dilakukan pekerjaan perbaikan dan peningkatan keamanan.

Pembangkit tenaga nuklir Beznau terletak di wilayah Swiss utara di Aargau yang dekat dengan perbatasan Jerman. Pembangkit yang pertama kali dioperasikan pada tahun 1969 tersebut memiliki dua reaktor utarma.

Disampaikan operator situs pembangkit, Axpo, melalui pernyataannya, proses pengerjaan selama sekitar tiga tahun dilakukan salah satunya untuk meningkatkan perlindungan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan banjir.

Baca juga: Jepang Siap Bayar Rp 38 M untuk Danai Inspeksi Nuklir Korea Utara

"Selain itu juga dilakukan peningkatan dalam sistem IT," tulis pernyataan tersebut dilansir AFP, Selasa (20/3/2018).

Ditambahkan, pekerjaan perbaikan yang dilakukan hampir mencapai 9.000 pekerjaan dan dilakukan lebih dari 20.000 inspeksi rutin terhadap sistem dan komponen reaktor.

"Saat ini reaktor telah memenuhi persyaratan teknis keselamatan untuk beroperasi hingga jangka waktu 60 tahun," tambah pernyataan itu.

Pembukaan kembali reaktor pembangkit tenaga nuklir tersebut turut mendapat tentangan sejumlah pihak, terutama dari organisasi lingkungan hidup.

Pembangkit tenaga nuklir Beznau sendiri telah menjadi berdebatan terutama terkait masalah keamanan setelah terjadinya bencana nuklir Fukushima pada 2011 di Jepang.

Greenpeace bersama dua kelompok lingkungan hidup, yakni Badan Energi Swiss dan Asosiasi Perlindungan Nuklir Tri-nasional, telah mendesak agar dilakukan penutupan untuk pembangkit tenaga nuklir itu.

Meski pemerintah Swiss menyatakan bakal menututup empat pabrik pembangkit tenaga nuklir mereka, namun belum ada kepastian terkait pelaksaannya. Sementara pembangkit tenaga nuklir menjadi pemasok hingga sepertiga kebutuhan listrik di negara itu.

Baca juga: Arab Saudi Bakal Buat Bom Nuklir jika Iran Punya Senjata Serupa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com