Salin Artikel

Swiss Buka Kembali Pembangkit Tenaga Nuklir Tertua di Dunia

Reaktor tersebut sempat ditutup pada Maret 2015 lalu untuk dilakukan pekerjaan perbaikan dan peningkatan keamanan.

Pembangkit tenaga nuklir Beznau terletak di wilayah Swiss utara di Aargau yang dekat dengan perbatasan Jerman. Pembangkit yang pertama kali dioperasikan pada tahun 1969 tersebut memiliki dua reaktor utarma.

Disampaikan operator situs pembangkit, Axpo, melalui pernyataannya, proses pengerjaan selama sekitar tiga tahun dilakukan salah satunya untuk meningkatkan perlindungan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan banjir.

"Selain itu juga dilakukan peningkatan dalam sistem IT," tulis pernyataan tersebut dilansir AFP, Selasa (20/3/2018).

Ditambahkan, pekerjaan perbaikan yang dilakukan hampir mencapai 9.000 pekerjaan dan dilakukan lebih dari 20.000 inspeksi rutin terhadap sistem dan komponen reaktor.

"Saat ini reaktor telah memenuhi persyaratan teknis keselamatan untuk beroperasi hingga jangka waktu 60 tahun," tambah pernyataan itu.

Pembukaan kembali reaktor pembangkit tenaga nuklir tersebut turut mendapat tentangan sejumlah pihak, terutama dari organisasi lingkungan hidup.

Pembangkit tenaga nuklir Beznau sendiri telah menjadi berdebatan terutama terkait masalah keamanan setelah terjadinya bencana nuklir Fukushima pada 2011 di Jepang.

Greenpeace bersama dua kelompok lingkungan hidup, yakni Badan Energi Swiss dan Asosiasi Perlindungan Nuklir Tri-nasional, telah mendesak agar dilakukan penutupan untuk pembangkit tenaga nuklir itu.

Meski pemerintah Swiss menyatakan bakal menututup empat pabrik pembangkit tenaga nuklir mereka, namun belum ada kepastian terkait pelaksaannya. Sementara pembangkit tenaga nuklir menjadi pemasok hingga sepertiga kebutuhan listrik di negara itu.

https://internasional.kompas.com/read/2018/03/20/23380931/swiss-buka-kembali-pembangkit-tenaga-nuklir-tertua-di-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke