NEW DELHI, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yakin Amerika Serikat (AS) bakal memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem lebih cepat.
Pernyataan tersebut diungkapkannya di sela kunjungan resmi Netanyahu ke India Rabu (17/1/2018).
Sebelumnya, Presiden Donald Trump dalam pernyataan 6 Desember 2017, mengakui secara terbuka kedaulatan Israel dengan Yerusalem sebagai ibu kota.
Trump juga menyatakan bakal segera memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Pengakuan ini merupakan sebuah fakta penting untuk mencapai perdamaian," ujar Trump kala itu.
Baca juga : Jelang Kunjungan Netanyahu, India Beli 131 Rudal dari Israel
Namun, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson Desember lalu menyatakan, paling cepat pemindahan kedubes bakal rampung dalam kurun waktu dua tahun.
Dewan Umum PBB kemudian menggelar rapat darurat pada 22 Desember 2017 untuk mendiskusikan pengakuan AS atas Yerusalem.
Hasilnya, 128 negara menolak pengakuan AS. Hanya sembilan negara, termasuk AS dan Israel, yang menyatakan dukungannya.
Dilansir dari kantor berita AFP, Netanyahu menyatakan pemindahan kedubes AS bakal terjadi lebih cepat dari perkiraan.
"Saya kira bakal terjadi hanya dalam kurun waktu setahun," kata politisi yang akrab dipanggil Bibi tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.