RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi dikabarkan merekrut paksa warga sipil Yaman yang tinggal secara ilegal di negeri itu untuk memerangi pemberontak Houthi di perbatasan.
Kabar ini disampaikan organisasi Pemantau HAM Euro-Mediterania, Selasa (16/1/2018).
Organisasi yang berbasis di Geneva, Swiss itu mendapatkan informasi rekrutmen paksa tersebut dari warga Yaman yang diwawancarai.
Warga Yaman menyebut, perekrutan itu merupakan bagian dari kampanya "Negara tanpa Kekerasan" yang diluncurkan pemerintah Arab Saudi.
"Kami dipindahkan paksa ke kamp rekrutmen militer untuk bertempur di perbatasan membantu tentara Saudi," ujar sejumlah warga.
Baca juga : Milisi Houthi Jarah Tempat Penukaran Mata Uang di Yaman
Pada 29 Maret 2017, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi meluncurkan kampanya "Negara tanpa Kekerasan". Program ini ditujukan para pelanggar hukum dan pendatang ilegal kesempatan tinggal di Saudi tanpa harus mendapat hukuman.
Sepanjang kampanye itu, pemerintah Saudi menahan 70.000 orang yang melanggar undang-undang tenaga kerja dan masa tinggal, termasuk para pelintas batas ilegal.
Sementara itu, di perbatasan, pasukan Arab Saudi terus disibukkan menangkis seragann misil yang ditembakkan Houthi dari wilayah Yaman.
Pada Selasa, pasukan Saudi kembali menembak jatuh misil Houthi yang diarahkan ke Jizan, wilayah selatan kerajaan itu.
Kantor berita SPA, mengutip pernyataan juru bicara pasukan koalisi Kolonel Turki al-Maliki, mengabarkan misil itu mengarah ke kawasan permukiman warga sipil.
Baca juga : Koalisi Pimpinan Arab Saudi Serang Yaman dalam 24 Jam, 48 Orang Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.