Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2018, 18:01 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Sebagai salah satu negara pendonor untuk Palestina, Swedia memperingatkan dampak negatif yang bisa timbul akibat keputusan AS yang menghentikan dana bantuannya untuk Badan PBB untuk Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA).

Duta Besar Swedia untuk PBB, Olof Skoog menyampaikan keprihatinannya kepada utusan AS Nikki Haley menyusul pernyataan Presiden Donald Trump yang akan menahan dana hingga 125 juta dolar AS (sekitar Rp 1,6 triliun) untuk UNRWA.

"Jika berbicara soal stabilitas regional, penarikan dana untuk UNRWA akan berdampak sangat negatif," kata Skoog di markas besar PBB, dikutip AFP, Rabu (10/1/2018).

Baca juga: AS Masih Pendonor Terbesar untuk Palestina, Bagaimana Indonesia?

"Dampaknya tidak hanya akan mempengaruhi kebutuhan kemanusiaan untuk lima juta orang, namun juga dapat mengacaukan stabilitas di Timur Tengah," tambahnya.

Skoog menegaskan pihaknya tidak dapat hanya tinggal diam terhadap masalah ini. Duta besar Swedia ini akan membawa permasalahan ini dalam pertemuan rutin Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik Israel-Palestina pada 25 Januari mendatang.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada awal Januari, melalui akun Twitter-nya menuliskan ancaman bakal mengurangi bantuan AS ke Palestina setelah merasa tidak dihargai oleh negara itu.

Trump menyebut Palestina yang sudah tidak mau melakukan pembicaraan damai dengan Israel dan tidak menghargai bantuan yang diberikan AS. Menyebut bantuan hingga ratusan juta dolar selama bertahun-tahun sia-sia.

Baca juga: Setelah Pakistan, Trump Ancam Putus Bantuan ke Palestina

Sementara, Swedia merupakan negara Uni Eropa pertama yang mengakui Palestina sebagai negara pada 2014 lalu.

Saat ini Swedia masuk dalam 10 pendonor terbesar untuk UNRWA bersama dengan AS, Uni Eropa, Arab Saudi, Jerman dan Inggris.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com