Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina Panggil Utusannya untuk Organisasi Pembebasan di AS

Kompas.com - 02/01/2018, 11:43 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM TIMUR, KOMPAS.com — Pemerintahan Palestina telah memanggil kembali utusannya yang ada di Amerika Serikat menyusul pengakuan Presiden Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Diberitakan kantor berita Palestina, WAFA, Minggu (31/12/2017), utusan Organisasi Pembebasan Palestina di Washington, Husam Zomlot, telah dipanggil kembali untuk berkonsultasi.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki mengatakan, konsultasi tersebut dilakukan untuk menetapkan keputusan yang dibutuhkan pemimpin Palestina dalam periode yang akan datang dengan AS.

Baca juga: Penasihat Presiden Palestina Kecewa dengan Keputusan Guatemala

Al Malki menambahkan, diharapkan utusan Palestina dapat kembali bekerja seperti biasa seusai konsultasi dilakukan.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (2/1/2018), pejabat Palestina juga telah mengatakan sebelumnya tidak akan lagi menerima rencana perdamaian yang diajukan AS.

Langlah Trump yang menyatakan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah memicu aksi demonstrasi yang menimbulkan korban jiwa di Palestina dan di seluruh dunia.

Mayoritas negara anggota PBB juga telah menentang pengakuan Trump dengan menyebutnya batal demi hukum.

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menegaskan Yerusalem sebagai ibu kota abadi bagi rakyat Palestina. Penegasan itu diungkapkannya dalam kesempatan peringatan 53 tahun gerakan Fatah-nya.

"Kami tidak akan menerima status quo. Kami tidak akan menerima sistem apartheid. Kami tidak akan menerima pendudukan tanpa perlawanan."

"Dan (Israel) harus memikirkan kembali kebijakan dan tindakan agresif terhadap orang-orang kami, tanah kami, dan tempat suci kami sebelum semuanya terlambat," kata Abbas.

Baca juga: Aksi Bela Palestina yang Berbuah Petisi untuk Donald Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com