Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tewas dan 56 Luka akibat Dua Guncangan Gempa di Iran

Kompas.com - 28/12/2017, 08:39 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


TEHERAN, KOMPAS.com - Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan satu orang tewas dan setidaknya 56 orang mengalami luka-luka, setelah dua gempa melanda mengguncang dua wilayah di negara itu.

Dilansir dari VOA, Rabu (27/12/2017), kematian tersebut disebabkan oleh serangan jantung yang menyerang korban akibat gempa berkekuatan 4,2 Skala Ritcher melanda kota Alborz, sekitar 50 km sebelah barat Teheran.

Selain itu, gempa berkuatan 5,1 SR juga menghantam desa Hojedk di  Provinsi Kerman, sekitar 700 km selatan Teheran pada hari yang sama. Namun, tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan.

Baca juga : Ibu Kota Iran Diguncang Gempa 5,2 SR

The Independent melaporkan, guncangan gempa terasa hingga Teheran pada Rabu pagi waktu setempat. Banyak warga yang menghabiskan malamnya di dalam mobil, pusat oleahraga, dan bangunan lainnya berubah menjadi posko.

Beberapa sekolah di sebelah barat Teheran dan kota Karaj ditutup dan ujian dibatalkan.

Gempa tersebut mengguncang Iran enam pekan setelah gempa berkekuatan 7,2 SR menewaskan lebih dari 620 orang.

Iran rentan terhadap gempa bumi karena berada pada garis sesar utama.

Baca juga : Gempa Iran-Irak: Jumlah Korban Tewas Tembus 445 dan 7.000 Luka-luka

Sebelumnya, gempa 5,2 SR mengguncang Provinsi Kerman pada 21 Desember 2017, melukai setidaknya 23 orang. Sehari sebelumnya, dua orang tewas akibat gempa yang serupa di dekat Teheran.

Provinsi Kerman juga dilanda gempa pada 12 Desember 2017. Gempa  berkekuatan 6.2 SR melukai setidaknya 18 orang dan merusak sekitar 20 rumah.

Pada 2003, sekitar 31.000 orang tewas saat gempa berskala 6,6 SR melanda provinsi tersebut dan meratakan kota bersejarah Bam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com