TEHERAN, KOMPAS.com - Ibu kota Iran, Teheran, diselimuti kabut asap tebal yang mengakibatkan pemerintah mengeluarkan putusan untuk meliburkan sekolah-sekolah selama empat hari sejak Selasa (19/12/2017).
Upaya pemerintah mengurangi ketebalan asap dengan memberlakukan pembatasan kendaraan belum mampu menunjukkan hasil signifikan.
Dilansir dari AFP, pada Rabu (20/12/2017), tingkat konsentrasi partikel berbahaya bagi tubuh, yakni PM2.5 ada pada angka 160 mikrogram per meter kubik. Meningkat dari sehari sebelumnya.
Baca juga: Asap Tebal, Belasan Mobil Tabrakan Beruntun di Jalan Tol
Angka tersebut enam kali di atas batas maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 25 mikrogram per meter kubik selama 24 jam terakhir.
Kondisi itu memaksa otoritas terkait memperpanjang aturan pembatasan kendaraan di jalan raya sesuai plat nomor kendaraan.
Polusi kabut asap juga menyerang empat kota besar lain di Iran, yakni Esfahan, Orumiyeh, Masyhad, dan Tabriz.
Penutupan sekolah dilakukan sejak Selasa (19/12/2017) dan direncanakan hingga Jumat (22/12/2017). Namun belum dapat dipastikan apakah sekolah akan langsung kembali dibukan setelahnya.
Mobil ambulans dan tenaga medis disiagakan untuk kemungkinan keadaan darurat.
Sementara warga, terutama yang memiliki masalah pernafasan, termasuk anak-anak dan orang tua, disarankan untuk tetap di dalam ruangan jika tidak ada kondisi mendesak.
Baca juga: Kepulan Asap Tebal Hebohkan Stasiun Kereta Bawah Tanah di Paris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.