TEL AVIV, KOMPAS.com - Sehari setelah Amerika Serikat mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel, pemerintahan Benjamin Netanyahu langsung mengerahkan militernya.
Dilansir kantor berita AFP Kamis (7/12/2017), militer Israel menyatakan telah mengerahkan pasukan di Tepi Barat.
Dalam keterangan resmi, militer Israel berujar keputusan itu didasarkan pasca-rapat yang dilakukan dewan jenderal.
Baca juga : Delapan Negara Desak Dewan Keamanan PBB Bertemu Bahas Jerusalem
"Sejumlah batalion bakal dikerahkan ke Tepi Barat bersama intelijen tempur dan sistem pertahanan kawasan," demikian pernyataan militer.
Selain itu, militer tengah mengkaji apakah bakal menambah kekuatan. "Satu hal yang pasti, militer siap dengan segala kemungkinan," lanjut jurubicara pasukan.
Komunitas internasional mengecam pengakuan Trump. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berujar aksi Trump bakal menjadi dorongan kelompok teroris melakukan aksinya.
Selain itu, langkah Washington dinilai bisa menimbulkan konflik di Timur Tengah.
Baca juga : Erdogan: Pengakuan Jerusalem Bakal Meningkatkan Terorisme