KAIRO, KOMPAS.com - Seorang korban selamat dalam serangan bersenjata di Masjid al-Rawdah Sufi di Bir al-Abed, Mesir, bercerita tentang tragedi yang membuatnya kehilangan sembilan anggota keluarga. Tragedi itu sendiri menewaskan lebih dari 300 orang itu.
Korban selamat yang menolak disebut namanya itu mengungkap bahwa ayahnya ikut menjadi korban tewas.
"Tidak ada yang keluar dari masjid," kata dia, berbicara di luar Rumah Sakit Umum Ismailia, dikutip dari CNN.com, Senin (27/11/2017).
Dia yakin bahwa suara tembakan terdengar hingga datangnya unit militer di wilayah tersebut.
"Namun mereka (militer) tidak bergerak. Bahkan ambulans pun mendapat ancaman," kata dia.
CNN tidak bisa memverifikasi lokasi unit markas militer di wilayah tersebut. Akses bagi wartawan asing sangat tertutup.
Dalam sebuah pernyataan, jaksa di Mesir menuturkan bahwa pelaku adalah sejumlah pria bersenjata yang mengenakan topeng. Seorang dari mereka tampak membawa bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
(Baca: Militer Mesir Klaim Sudah Balas Penyerang Masjid dalam Serangan Udara)
Sedikitnya, kata jaksa tersebut, 27 anak terbunuh dalam peristiwa tersebut.
Korban selamat lainnya yang juga enggan namanya dipublikasikan mengatakan bahwa dia bersembunyi di bawah mayat korban yang sudah tewas.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan