Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Vampir di Malawi Sudah Tewaskan Sembilan Orang

Kompas.com - 20/10/2017, 20:57 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

LILONGWE, KOMPAS.com - Kepolisian Malawi mencatat sebanyak sembilan orang tewas setelah dituduh sebagai vampir.

Rumor tengtang vampir yang berkeliaran mencari darah manusia untuk ritual voodoo memang tengah berhembus di negara Afrika Timur itu sejak satu bulan lalu.

Alhasil, aparat berwenang pun harus memberlakukan jam malam di bagian selatan negara tersebut.

Baca: Diserang di Luar Hotel di Malawi, Pendeta Asal Australia Tewas

Pada Jumat (20/10/2017), dua orang kehilangan nyawa setelah dituduh sebagai vampir dan dikeroyok hingga tewas. Sebanyak 124 orang ditahan atas penyerangan tersebut.

"Satu orang dibakar dan seorang lainnya dilempari batu hingga tewas oleh massa yang marah. Keduanya dituduh sebagai pengisap darah," ujar juru bicara kepolisian Ramsy Mushani kepada AFP.

Berkaitan dengan kemarahan publik yang semakin berkembang, PBB yang tengah terlibat dalam memberikan bantuan pangan dan program pertanian, terpaksa menarik stafnya keluar dari wilayah itu demi keamanan.

Baca: Malawi Musnahkan 2,6 Ton Gading

Sebelumnya, PBB telah menangguhkan seluruh kunjungan ke wilayah terdampak karena situasi yang tidak stabil dan berbahaya.

Rumor vampir itu diduga berawal dari Mozambik dan meluas ke perbatasan dengan Malawi di distrik Mulanje dan Phalombe.

Presiden Malawi Peter Mutharika pekan lalu berjanji akan melakukan investigasi terkait pembunuhan dan rumor vampir tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com