Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 12 Tahun Bertinggi Badan 2,3 Meter Berjuang Lewati Maut...

Kompas.com - 19/10/2017, 08:04 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Prosedur berisiko

Akhirnya, sang ibu harus menyiapkan operasi otak di RS Das Clinicas di Sao Paulo yang berjarak 874 kilometer dari tempat tinggal keluarga Gabriel.

Operasi ini merupakan kali kedua bagi Gabriel. Operasi yang berfokus pada bagian kraniotomi itu akan lebih berisiko dibandingkan operasi pertama.

Dokter akan mengangkat bagian tulang dari tengkorak, untuk menjangkau bagian otak.

Kemudian tulang penutupnya akan dilepaskan sementara, dan akan diganti setelah operasinya selesai.

Sebab, berdasarkan pemeriksaan MRI yang meninjau hasil pengangkatan tumor di operasi sebelumnya, ditemukan adanya komplikasi lanjutan.

Komplikasi itu dinyatakan berbahaya karena mendekati pembuluh darah yang penting, yang disebut karotid.

Operasi akan memiliki efek samping seperti pembekuan darah, pendarahan di otak, kejang, stroke, dan koma, bahkan bisa berakibat kematian.

Namun, apabila Gabriel tidak menjalani operasi itu, kematian tetap akan menghantuinya.

Harapan Gabriel

Ricardene menuturkan, Gabriel memiliki keberanian yang melebihi bocah seusianya.

"Aku berharap dia bisa menjadi orang yang berbeda. Menikmati kehidupan normal yang tidak pernah dia miliki sekalipun," kata dia.

"Aku berharap perjuangan ini sungguh terbayar setelah penderitaan selama ini," ucapnya.

Pada momen manis sebelum Gabriel menjalani operasi, dia mengucapkan sesuatu kepada ibunya, "kau adalah cinta dalam hidupku. Berdoalah untukku."

Tumor yang harus diambil hanya seukuran kacang polong dengan diameter 20 milimeter. Walaupun kecil, namun sangat berdampak pada kesehatan tubuhnya.

Ketegangan 

Di luar ruangan operasi, sang ibu, Ricardene berada dalam kelelahan luar biasa.

Setelah delapan jam bekerja, tim dokter akhirnya berhasil mengangkat tumor yang menyebabkan pertumbuhan tulang ekstrem di tubuh Gabriel.

Namun, saat operasi usai, tim medis kesulitan untuk membangunkan Gabriel. Dia belum sepenuhnya sadar, dan kemungkinan mengalami lupuh pada sisi kanan tubuhnya.

"Ada kemungkinan terdapat luka pada sistem yang menjalankan tubuh bagian kanan, tapi terlalu dini untuk memperkirakannya," kata Sanders.

Baca: Cerita Seorang Ibu dalam Keadaan Sadar saat Operasi Otak

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com