Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangko Khusus HUT "Che" Guevara, Ludes dalam Hitungan Hari

Kompas.com - 13/10/2017, 18:25 WIB

DUBLIN, KOMPAS.com - Satu set perangko yang dicetak untuk menghormati Ernesto "Che" Guevara di hari ulang tahun kematiannya yang ke 50, terjual habis di Irlandia.

Irlandia adalah sebuah negara di mana revolusioner Marxis kelahiran Argentina itu memiliki akar leluhurnya.

"Peluncuran awal perangko kami adalah 122.000, dan kini nampaknya perlu untuk mencetak lagi," kata Jurubicara layanan pos Irlandia An Post, di Dublin, Jumat (13/10/2017).

Perangko dengan nominal satu Euro itu menampilkan gambar sang ikon gerilya yang diciptakan oleh seniman Dublin, Jim Fitzpatrick pada tahun 1968. 

Gambar itu selama ini menjadi poster yang melambangkan pemberontakan di seluruh dunia.

Perangko Che ludes terjual hanya berselang satu minggu setelah diterbitkan. 

Baca: Foto-foto Langka Jasad Che Guevara Ditemukan di Spanyol

Ayah Che, Guevara Ernesto Guevara Lynch adalah seorang insinyur sipil keturunan Irlandia.

Sebuah kutipan dari sang ayah yang berbunyi "di dalam pembuluh darah anak saya mengalir darah pemberontak Irlandia" dicetak di atas amplop yang menyertai perangko tersebut.

Perangko Che ini terbukti kontroversial. Salah satunya, Senator Irlandia Neale Richmond yang mengaku sangat tidak senang dengan keputusan itu.

Dengan nada menyindir, Richmond menanyakan apakah ada rencana untuk menghormati para diktator seperti Pol Pot di Kamboja atau Nicolae Ceausescu dari Rumania.

Ninoska Perez Castellon, anggota terkemuka komunitas warga pengasingan Kuba di Miami juga menyebut, perangko tersebut menjadi tanda perayaan untuk seorang pria yang membantai begitu banyak orang.

Pernyataan Castellon itu dimuat media Irlandia, RTE, seperti dikutip AFP.

Lahir di Kota Rosario, Guevara melakukan perjalanan melintasi Amerika Selatan pada tahun 1952 dan 1953.

Dia terkejut melihat perbedaan ekonomi di seluruh benua, sebuah perjalanan yang diabadikan dalam film "The Motorcycle Diaries" tahun 2004.

Pengalaman ini meyakinkannya, kekerasan diperlukan untuk membatalkan tatanan sosial Amerika Selatan yang tidak adil.

Hidupnya berubah secara dramatis saat bertemu dengan Fidel Castro di Meksiko pada tahun 1955.

Dia bergabung dengan ekspedisi gerilya ke Kuba, menggulingkan diktator Fulgencio Batista pada tahun 1959.

Pada awal 1960-an, dia bekerja dengan Castro untuk mengkonsolidasikan revolusi, dan mengawasi penindasan kontra-revolusioner.

Setelah meninggalkan Kuba untuk menyebarkan revolusi di tempat lain.

Dia terbunuh dalam sebuah serangan yang dilakukan pasukan terlatih CIA di Bolivia pada tahun 1967.

Baca: Kala Kotak Cerutu Che Guevara Batal Dilelang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com