Lakhlii mengatakan, harga tiket akan naik 30 persen dibanding harga layanan sejenis saat ini.
Sebelum ini, Pemerintah Maroko telah menggembar-gemborkan proyek tersebut sebagai langkah kunci dalam memodernisasi infrastruktur negara tersebut.
Namun, kubu oposisi malah melontarkan kritik dengan mengatakan bahwa uang tersebut bisa dihabiskan untuk hal yang lebih baik.
Apalagi, di tengah kondisi negara yang banyak penduduknya hidup dalam kemiskinan.
Mereka juga berpendapat bahwa ada praktik curang dalam merangkul perusahaan Perancis untuk layanan ini.
Baca: Kereta Cepat Tergelincir di India Utara, 23 Orang Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.