Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perang" Duterte Vs Trillanes, Hancurkan atau Dihancurkan...

Kompas.com - 14/09/2017, 14:58 WIB

Namun, iklim ketakutan juga muncul. Para kritikus memperingatkan Presiden yang bertekad membungkam pembangkang, dan menyeret Filipina kembali ke era diktator yang terjadi di negeri itu selama tiga dekade.

Hingga akhirnya, sebuah revolusi "People Power" menggulingkan Presiden Ferdinand Marcos.

Duterte melakukan langkah antisipasi terhadap gerakan kelompok yang menentangnya.

Dia membungkam Hakim Agung di Mahkamah Agung, Komisi Hak Asasi Manusia, Gereja Katolik, dan media-media.

Duterte dan para pendukungnya melancarkan kampanye negatif yang mendeskriditkan para pihak yang menentang kebijakan pemerintah. 

Senator Leila de Lima, yang merupakan salah satu kritikus paling vokal bersama Trillanes, bulan Februari dipenjara karena tuduhan perdagangan narkoba.

Baca: Turuti Perintah Duterte, Senator de Lima Akhirnya Serahkan Diri ke Polisi

Kelompok hak asasi manusia menggambarkan penahanan de Lima sebagai tahanan politik.

Pada akhir pekan, Duterte membuat Trillanes menjadi target utama barunya.

"Saya akan menghancurkannya atau dia akan menghancurkan saya," kata Duterte kepada wartawan.

Ini terjadi setelah Trillanes menyerang anak Duterte, Paolo, dengan mengajukan pertanyaan di Senat minggu lalu, tentang dugaan bahwa dia terlibat dalam perdagangan narkoba.

Baca: Ini Jawaban Wakil Wali Kota Davao, Putra Duterte, atas Tuduhan Pembunuh Bayaran

Trillanes menuduh Duterte "junior" menjadi anggota kelompok gengster Cina yang mengimpor sejumlah besar methamphetamine ke Filipina.

Dia menantang Pablo untuk menunjukkan tato di punggungnya, yang diduga akan membuktikan bahwa dia adalah anggota geng.

Paolo Duterte mengakui bahwa dia memang memiliki tato di punggung, namun menolak menunjukkannya, dan juga menolak semua tuduhan terhadapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com