Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Serangan Bom Hantam Kawasan Dekat Kedubes AS di Kabul

Kompas.com - 29/08/2017, 15:23 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Kawasan diplomatik di Kota Kabul, Afganistan lagi-lagi menjadi sasaran serangan bom. 

Berdasarkan keterangan otoritas terkait yang dikutip AFP, bom bunuh diri yang meledak Selasa (29/8/2017) menewaskan empat orang, dan melukai beberapa lainnya.

Serangan ini merupakan serangan terbaru, dari rangkaian serangan mematikan di Ibu Kota Afganistan.

Tiga bulan lalu, serangan bom truk besar di areal yang sama menawaskan sekitar 150 orang. Setelah itu terjadi rangkaian serangan di kawasan yang sama. 

Baca: Bom Truk di Kabul Bunuh 150an Orang, Terbesar dalam 16 Tahun

Ada ledakan yang diikuti serentetan suara tembakan mengguncang Kabul pada Senin, 31 Juli 2017.

Sumber di otoritas keamanan menyebutkan ledakan dan tembakan itu berasal dari seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di depan Kedutaan Besar Irak.

Lalu, pada Senin malam 21 Agustus 2017, sebuah roket ditembakkan ke dekat kawasan diplomatik tersebut.  

Menurut otoritas kepolisian, roket tersebut jatuh beberapa jam sebelum Presiden AS Donald Trump mengumumkan strategi baru AS dalam konflik panjang di negara itu.

Baca: Perangi Taliban, Trump Putuskan Tambah Jumlah Tentara AS di Afganistan

Najib Denmark, Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan mengatakan, ledakan terbaru ini terjadi di luar sebuah bank swasta, Bank Kabul.

Ledakan terjadi di saat banyak pegawai menarik uang mereka dari bank untuk keperluan Hari Raya Idul Adha, pekan ini.

Bank Kabul, biasanya memang membayar gaji personel keamanan dan pegawai pemerintah.

Gambar yang disiarkan di televisi Afganistan menunjukkan eksterior bank yang hancur.

Waheed Majroh, Jurubicara Kementerian Kesehatan Afganistan mengatakan, hingga berita ini ditayangkan, ada satu jenazah dan delapan orang yang terluka dibawa ke rumah sakit Kabul.

Lokasi serangan bom bunuh diri ini berada di jalan yang dipenuhi jajaran toko dan bank mneuju Massoud Square, dekat kedutaan Amerika Serikat dan daerah diplomatik Kabul.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab. Namun pemberontak Taliban saat ini sedang berada di puncak pertarungan musim panas mereka.

Sebelum ini pun terjadi beberapa serangan mematikan di seluruh negeri, dalam rentang waktu beberapa pekan terakhir.  

Sejak pasukan NATO mengakhiri misi tempur mereka yang lebih dari satu dekade pada akhir 2014, pasukan Afganistan dan polisi berjuang untuk mengalahkan Taliban yang berupaya bangkit kembali.

Di samping itu otoritas Afganistan pun menghadapi ancaman yang datang dari kelom[ok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com