NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang perempuan di India diizinkan untuk menceraikan suaminya karena tidak membangun jamban di rumah mereka.
Perempuan berusia 20-an tahun tersebut sudah menikah selama lima tahun, namun sepanjang pernikahan dia terpaksa buang air di ladang dekat rumahnya.
Hukum di India mengizinkan perceraian berdasarkan kondisi-kondisi yang amat dibatasi, seperti kekerasan rumah tangga maupun kekejaman yang terbukti.
Namun hakim, menurut pengacara perempuan bersangkutan, berpendapat bahwa memaksa untuk buang air di tempat terbuka juga tergolong sebagai bentuk penyiksaan.
Pengadilan di negara bagian Rajasthan mengatakan, perempuan tersebut kadang harus menunggu sampai malam tiba untuk bisa buang air di tempat terbuka karena tidak ada jamban di dalam rumah.
Baca: Kota di India Bayar Warga agar Gunakan Toilet Umum
Menurut Hakim Rajendra Kumar Sharma, para perempuan di kawasan pedesaan sering kali menderita secara fisik karena harus menunggu datangnya gelap untuk bisa buang air.
Dalam keputusannya, hakim mengatakan, "Kita menghabiskan uang untuk membeli rokok, minuman alkohol, dan telepon genggam namun tidak mau membangun jamban untuk melindungi martabat keluarga kita."
Perempuan itu, menurut media setempat, sudah mengajukan perceraian sejak tahun 2015 lalu.
Bukan pertama kali perkawinan di India terganggu karena urusan jamban.
Tahun lalu seorang perempuan di di negara bagian Uttar Pradesh menolak untuk menikah dengan tunangannya, yang tidak bersedia membangun jamban
Buang air kecil maupun besar di tempat terbuka masih merupakan hal yang biasa di kawasan pedesaan India dan tahun lalu badan PBB, Unicef, memperkirakan sekitar setengah penduduk dari total sekitar 600 juta jiwa penduduk di India tidak menggunakan jamban.
Sekitar 70 persen rumah tangga di India tidak punya jamban namun 90 persen memiliki akses untuk telepon genggam.
Baca: Gara-gara "Jamban", Jawa Barat Disorot Dunia
Perdana Menteri Narendra Modi sudah bertekad bahwa setiap rumah di India akan memiliki jamban pada 2018 dan sejauh ini pemerintah mengaku sudah membangun 20 juta jamban sejak kampanye dimulai 2014.
Namun para ahli berpendapat, kebiasaan buang air di tempat terbuka bukan hanya karena alasan kemiskinan. Juga ada pandangan, jamban di dalam rumah berarti tidak bersih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.