SEOUL, KOMPAS.com - Hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara terasa kian memanas.
Korut kembali muncul dengan pernyataan pedasnya yang menyebut Presiden AS Donald Trump tidak memiliki akal sehat, dan hanya bisa bekerja dengan kekerasan.
Sikap Trump itu terlihat dalam eskalasi hubungan Washington dengan Pyongyang terkait pengembangan teknologi nuklir Korut.
Sebelumnya, Trump mengumbar amarah dan ancaman kepada pemimpin Korut Kim Jong-Un.
Dia mengatakan, Korut akan mendapatkan belasan dengan apa yang belum pernah terjadi sebelumnya di muka bumi, jika terus melanjutkan ancaman nuklirnya.
Baca: Trump Kembali Umbar Ancaman dan Kemarahan kepada Korut
Pyongyang kemudian mengatakan sedang mempertimbangkan sebuah serangan rudal di dekat wilayah Pasifik AS di Guam.
Baca: Korut Balas Amarah Trump dengan Ancaman Rudal ke Pangkalan AS di Guam
Di wilayah koloni AS itu, terdapat pangkalan militer dengan peralatan perang mutakhir.
Baca: Guam, Pulau Kecil dalam Bidikan Nuklir Korut, Ada Apa di Sana?
"Dialog tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak punya akal sehat, hanya kekerasan mutlak yang bisa mangatasinya."
Demikian diberitakan Kantor Berita Korut KCNA mengutip pernyataan Jenderal Kim Rak Gyom dari Tentara Rakyat Korea, Kamis (10/8/2017), seperti dilansir AFP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.