Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah TKW Indonesia yang Alami Radikalisasi dan Dukung ISIS

Kompas.com - 04/08/2017, 19:54 WIB

"Namun beberapa orang lainnya bergabung dengan ISIS sebagai jalan menuju pemberdayaan," tambahnya.

Investigasi IPAC menemukan jumlah pekerja ART asal Indonesia di Hongkong meningkat secara signifikan dari 1.000 orang pada tahun 1990 menjadi lebih dari 153.000 saat ini.

Perempuan Indonesia sering dianggap sebagai karyawan yang lebih murah dan lebih lembut dibandingkan ART asal Filipina yang lebih terlatih.

Meskipun laporan IPAC mengatakan bahwa eksploitasi dan gaji murah bukanlah faktor langsung dalam radikalisasi mereka.

"Pencarian rasa kebersamaan komunitas di lingkungan yang tidak dikenal mungkin jauh lebih penting," kata laporan tersebut.

"Pertumbuhan komunitas Muslim dibarengi peningkatan kegiatan dakwah oleh para ulama Indonesia, dimulai dari yang moderat dan secara bertahap memasukkan spektrum ideologis termasuk Salafi dan jihadi," katanya.

"Wanita asal Indonesia menemukan teman dalam kelompok dakwah yang sering bertindak sebagai keluarga pengganti. Ketika seseorang masuk ke dalam lingkaran radikal, yang lain mengikuti," kata laporan itu.

Baca: TKI di Hongkong Terbang ke Jakarta untuk Laporkan Fahri Hamzah

Misalnya, di hari Minggu ketika kebanyakan TKW libur, banyak pengajian Islam muncul di tempat umum seperti Victoria Park yang terkenal di Hong Kong.

Permintaan untuk guru-guru agama Islam menjadi tinggi sehingga banyak orang Indonesia beralih ke internet dan media sosial untuk bimbingan agama, yang membuat sebagian orang terlibat kontak dengan ulama garis keras.

Dalam beberapa kasus, masalah pribadi juga menyebabkan pencarian kembali dan pembaharuan melalui Islam yang "murni".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com