KYOTO, KOMPAS.com - Seorang perempuan lanjut usia asal Jepang yang dituduh membunuh tiga kekasihnya, mengaku di hadapan persidangan bahwa dia meracuni suaminya hingga tewas.
Chisako Kakehi ditangkap pada 2014 karena diduga menghabisi nyawa tiga kekasihnya, dan mencoba membunuh suaminya.
Kasus perempuan berumur 70 tahun itu baru disidangkan di Kyoto sejak akhir bulan lalu.
Dalam sidang hari Senin (10/7/2017), Chisako mengaku membunuh suaminya.
"Tidak salah lagi," jawabnya setelah mendengar pertanyaan apakah dia telah membunuh suaminya.
Sebagaimana dilaporkan surat kabar Mainichi, Chisako berdalih melakukan perbuatan itu karena suaminya tidak memberinya cukup uang.
Sementara, racun sianida yang dipakai didapatnya dari seorang rekan bisnis.
"Saya tidak diberi uang setelah saya menikah dengannya."
"Saya tidak berniat menyembunyikan kesalahan. Saya akan tertawa dan meninggal jika saya divonis hukuman mati besok," kata dia seperti dikutip Japan Times.
Penyelidikan terhadap perempuan yang dijuluki 'Black Widow' oleh media Jepang itu bermula ketika Isao Kakehi—suaminya yang keempat, meninggal dunia pada 28 Desember 2013.
Kematian itu hanya berselang sebulan setelah keduanya menikah.
Jejak sianida
Hasil otopsi menunjukkan jejak sianida pada jenazah Isao Kakehi. Kepolisian kemudian mulai menyelidiki penyebab kematian tiga lelaki yang pernah menjadi kekasih Chisako.
Jaksa penuntut mengatakan, Chisako sengaja membunuh keempat pria tersebut menggunakan racun sianida, karena mengincar uang mereka.
Semua pria yang meninggal dunia itu berusia antara 70-80 tahun. Rangkaian peristiwanya terjadi antara tahun 2007-2013.