NEW YORK, KOMPAS.com - Amerikat Serikat (AS) bisa saja menggunakan kekuatan militer untuk memaksa Korea Utara (Korut) guna menghentikan program senjatanya, demikian Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley.
Menurut Haley, AS mendorong sanksi baru terhadap Korut setelah pengujian rudal balistik antarbenua (ICBM) pertamanya, Selasa (4/7/2017), demikian The Guardian, Kamis (6/7/2017).
Haley mengatakan, AS akan menggunakan “kekuatan militer yang besar” terhadap Korut karena telah mengambil satu keputusan untuk layak mendapatkan sanksi baru setelah pengujian ICBM itu.
Dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Haley mengatakan, AS akan menyerahkan sebuah rancangan resolusi dalam beberapa hari "untuk mendorong respons internasional secara proporsional atas eskalasi Korut".
Baca: Korea Utara Kembali Luncurkan Misil Balistik
Haley mengancam Korut dengan sanksi perdagangan. Namun, uji coba ICBM Korut itu "menutup kemungkinan solusi diplomatik".
"AS bersiap menggunakan kemampuan penuh untuk mempertahankan diri kami dan sekutu kami," demikian The Guardian melaporkan.
"Salah satu kemampuan kami terletak pada kekuatan militer yang besar. Kami akan menggunakannya, jika kami terpaksa, namun kami memilih untuk tidak menuju ke arah itu," kata Haley.
Dia mengatakan, AS menimbang hukuman terhadap "negara manapun yang melakukan bisnis dengan rezim penjahat ini", setelah sebuah kicauan dari presiden AS, Donald Trump, yang menyerang China mengenai hubungan dagangnya dengan Pyongyang.
Baca: Korut Klaim Sukses Uji Pertama Rudal Antarbenua, Bisa Capai Daratan AS
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.