Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Mobil Berbendera Merah Putih Curi Perhatian Turis di Malta

Kompas.com - 22/06/2017, 19:39 WIB

Menanggapi hal tersebut, Esti mengundang para pelaku usaha Malta untuk berinvestasi di Indonesia.

“Sebagai salah satu negara dengan performa ekonomi dan maritim terbaik di Uni Eropa, Malta dapat menjadi mitra Indonesia untuk bertukar pengalaman," kata Esti.

"Masih minimnya pengetahuan publik mengenai satu sama lain merupakan pekerjaan rumah yang akan menjadi salah satu prioritas dalam program kerja saya, selaku Duta Besar Indonesia untuk Malta saat ini," sambungnya.

Esti pun memanfaatkan kesempatan kunjungan ke Malta untuk bertemu dengan perwakilan Parlemen Malta, Anglu Farrugia.

Dalam pertemuan di Kantor Parlemen Malta tersebut, salah satu hal yang dibahas adalah penjajakan bentuk kemitraan antar-parlemen RI-Malta.

Selain itu, Esti juga menemui perwakilan masyarakat Indonesia di Malta.

Dalam acara yang disertai buka puasa bersama tersebut, dibahas berbagai isu sosial dan ketenagakerjaan yang dihadapi warga Indonesia di Malta.

Hubungan bilateral antara Malta dan Indonesia dimulai sejak pembukaan hubungan diplomatik kedua negara pada tanggal 1 Desember 1979.

Keduanya diakui memiliki peranan penting dalam pembentukan Konvensi Hukum Laut PBB, dan dikenal selalu memberikan perhatian khusus terhadap isu-isu maritim.

Dalam bidang politik, kedua negara memiliki kerja sama sangat baik yang ditandai dengan berbagai kesepakatan saling dukung, di berbagai forum internasional.

Pelabuhan internasional Malta juga menjadi jalur penghubung utama di kawasan Mediterania.

Lalu, di sana pun banyak usaha pelayaran. Hal-hal itulah yang membuat Malta menjadi sebagai salah satu tujuan kerja para anak buah kapal (ABK) asal Indonesia.

Saat ini, data Kementerian Perdagangan RI menunjukkan adanya peningkatan volume dagang antara kedua negara, dengan surplus berada di pihak Malta.

Baca: Malta Akui Identitas LGBT, Larang Terapi Penyembuhan Kaum Gay

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com