BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Unilever

Tiap Jumat Selama Ramadhan, Gereja Ini Gelar Buka Puasa Bersama

Kompas.com - 13/06/2017, 06:43 WIB

Pujian juga datang dari salah seorang umat gereja St Paul, Kim Kemp.

"Pada saat ini, dunia berusaha memisahkan semua orang ketimbang berusaha menyatukan mereka - dan ini adalah sebuah tanda kecil kalau sebenarnya upaya saling menyatukan itu berhasil," kata Kemp.

"Kita sejatinya adalah manusia, tidak peduli agama, pemujaan atau kepercayaan apa pun yang anda anut dan dari manapun Anda berasal dan apa yang dapat kami lakukan," papar Nelson Gardiner, yang sudah menjadi jemaat gereja tersebut bersama istrinya sejak 1969.

Imam Faizel memiliki rencana untuk membangun sebuah masjid di sebelah gereja St Paul, sebuah ruang yang ia lihat lebih sebagai tempat bagi individu yang berpikiran sama berkumpul dan belajar, bukan sekadar tempat di mana umat Islam beribadah.

Baca: Presiden Erdogan Buka Puasa Bersama Selebriti Transjender Turki

"Sebuah ruang yang didedikasikan untuk merayakan kekayaan dan nikmat hidup berupa keberagaman yaitu masyarakat kita ... menggunakan baik agama Kristen dan Islam sebagai platform," katanya.

"Ini telah menjadi hubungan yang berkembang tidak hanya antara individu tapi juga antara masyarakat," tambah Faizel.

Pendeta Humphries segera meninggalkan gereja St. Paul sehingga muncul keraguan tentang sosok yang akan memimpin gereja itu. Namun, tak sedikit yang optimistis semua yang dirintis Humphries akan berlanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com