Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Unik dari Afsel dan Jepang, Rajai Berita Dunia Terpopuler

Kompas.com - 31/05/2017, 05:14 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menerima tawaran pemimpin Front Nasional Pembebasan Moro (MNLF) untuk mengerahkan anggotanya membantu tentara melawan kelompok militan Maute.

Duterte yang mengutip penggalan surat yang dikirimkan Nur Misuari mengatakan 5.000 pejuang MNLF akan dikerahkan untuk melawan teroris.

Dalam surat itu, ujar Duterte, insiden di Marawi menjadi kesempatan bagi MNLF untuk menunjukkan niat baik mereka membantu pemerintah memulihkan perdamaian di Mindanao, terutama di Marawi.

Lalu bagaimana tanggapan Presiden Duterte menanggapi tawaran Nur Misuari ini? Temukan jawabannya di sini.

4. Tentara Filipina rebut kembali kota Marawi

Anggota parlemen di Filipina menyerukan agar digelar sebuah sidang kongres untuk menentukan apakah status darurat militer di Marawi masih diperlukan?

Sebab, seperti diberitakan AP, saat ini pasukan militer Filipina telah menguasai kota yang berada di sebelah selatan Filipina tersebut, yang sebelumnya dikuasai kelompok teroris Maute. 

Terkait di Marawi, pekan lalu Presiden Rodrigo Duterte langsung memberlakukan 60 hari masa darurat militer.

Selengkapnya soal darurat militer di Marawi bisa Anda baca lewat tautan ini.

5. Presiden Vladimir Putin disebut lebih berbahaya dibanding ISIS

Presiden Rusia Vladimir Putin jauh lebih berbahaya dan menjadi ancaman yang lebih besar bagi keamanan dunia, dibandingkan dengan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) sekalipun. 

Pandangan itu diutarakan Senator Amerika Serikat dari Partai Republik John McCain.

McCain yang selama ini dikenal sebagai salah satu kritikus Presiden AS Donald Trump, merupakan sosok yang kerap berbicara lugas.

Mengapa senator McCain menganggap Putin begitu berbahaya? Simak pendapat sang senator di sini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com