MANCHESTER, KOMPAS.com – Sebuah masjid di mana pelaku bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris, untuk bersembahyang menjadi sorotan publik.
Hal itu terjadi setelah paling sedikit dua orang yang direkrut kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) juga bersembahyang di masjid yang sama.
Salah satunya, Khalil Raoufi, yang tewas dalam pertempuran di Suriah pada 2014.
Sedangkan seorang lainnya, Ahmad Ibrahim Halane, yang tinggal di Denmark, di mana dia jadi warga warga negaranya, namun telah dilarang masuk ke Inggris.
Baca: Jumlah Korban Ledakan di Manchester Kian Bertambah, 22 Tewas
Saudara perempuan Halane, Zahra dan Salma Halane, melakukan perjalanan ke Suriah.
Meka menjadi “pengantin jihadi” yang diduga juga melakukan sembahyang di masjid itu itu, kata warga Muslim setempat.
Pada Minggu lalu, pengurus masjid Didsbury dan Islamic Center menerbitkan pernyataan yang mengecam pengebom Manchester, Salman Abedi (22).
Mereka menyebut tindakan Abedi, warga Inggris keturunan Libya, itu sebagai tindakan pengecut.
Aksi pengebom bunuh diri seusia konser penyanyi AS, Ariana Grande, telah menyebabkan 22 orang tewas dan 119 orang terluka, dengan 64 orang di antaranya menderita luka serius.
Baca: Ratusan Orang Mengenang Para Korban Bom di Manchester
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.