Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Resmikan Jembatan Terpanjang di Dekat Perbatasan China

Kompas.com - 27/05/2017, 18:28 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - India meresmikan jembatan sepanjang 9,15 kilometer yang melintasi sungai Lohit.

Ini adalah jembatan terpanjang yang menghubungkan negara bagian Arunachal Pradesh dengan negara bagian Assam di wilayah utara negeri itu.

China mengklaim Arunachal Pradesh sebagai bagian dari negaranya, dan menyebut area itu sebagai "Tibet di selatan".

Beijing baru-baru ini menentang keras keputusan India yang mengizinkan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama mengunjungi negara bagian itu dan memprotes pembangunan infrastruktur militer di sana.

Namun India menegaskan hak mereka untuk melakukannya.

"Dengan China semakin agresif, sekarang waktunya untuk memperkuat infrastruktur untuk mempertahankan teritori kami", kata Menteri Dalam Negeri junior India Khiren Rijiju, yang berasal dari Arunachal Pradesh, kepada para jurnalis.

Rijiju sebelumnya menambahkan, Arunachal Pradesh adalah bagian dari India dan kenyataan itu tidak akan berubah.

Baca: India dan China Sedang "Berperang" di Antariksa

Pembangunan jembatan Dhola-Sadiya ini dimulai pada 2011.

"Itu adalah pekerjaan yang sulit, sebuah tantangan teknik yang besar, dan kecepatan pengerjaan sedikit dipengaruhi oleh permasalahan kompensasi," kata seorang petinggi Navayuga Engineering, perusahaan yang membangun jembatan.

Meski demikian, jembatan itu dapat diselesaikan tepat waktu.

Selain jembatan, India juga sedang membangun jalan raya dua lajur trans-Arunachal untuk mengganti sebuah jalan tua dari peninggalan Perang Dunia II dan melakukan empat proyek lanjutan untuk memperlebar jalanan.

Proyek yang lain, untuk memperbaiki sebuah rantai landasan pendaratan untuk pesawat terbang yang mengangkat peralatan berat, juga sedang dikerjakan.

Seluruh pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengangkutan udara strategis India.

"Kami butuh infrastruktur untuk menggerakkan pasukan dan pasokan jika kami harus melawan China dan jembatan ini menjadi sesuatu yang baik," kata pensiunan Mayor Jenderal Gaganjit Singh, yang pernah meminpin sebuah divisi di negara bagian itu, kepada BBC.

"India tidak membangun infrastruktur fisik apapun di Arunachal Pradesh selama dua dekade setelah Perang 1962 karena banyak yang dengan bodohnya berpikir bahwa orang China akan menggunakan jalanan jika mereka menyerang kembali. Namun sekarang kami kembali ke jalan yang benar," tambah dia.

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh juga menekankan pentingnya membangun infrastruktur di negara bagian itu, sebagai usaha untuk mempertahankan perbatasan yang panjang dengan China.

"Kami menginginkan perdamaian, namun perdamaian dengan hormat. Kami ingin mampu menghalangi siapapun yang menganggap kami lemah," Singh berkata kepada anggota Polisi Perbatasan Indo-Tibetan yang menjaga bagian perbatasan dengan China.

Pidato tersebut diberikan setelah protes keras dari Beijing terhadap "pembangunan infrastruktur militer di provinsi yang bersengketa".

India telah membentuk dua divisi gunung dan akan membentuk korps penyerang untuk memperkuat pertahanannya melawan China.

Baca: Dialog India dan China Bahas Asia Tengah

"Namun kekuatan pasukan sia-sia jika kami tidak memiliki jalanan dan jembatan untuk menggerakkan mereka dengan cepat saat kami terancam. Menggerakkan mereka dengan peralatan berat ke medan perang memegang kunci atas kemenangan," kata Mayor Jenderal Singh.

Seorang insinyur militer berkata kepada  BBC bahwa jembatan Dhola-Sadiya mampu menahan tank tempur seberat 60 ton. 

Tak hanya pemerintah dan militer yang berbahagia, penduduk lokal juga senang dengan hadirnya jembatan baru ini.

"Tak dapat dibayangkan bahwa jembatan ini dapat tersambung di satu titik pertemuan enam sungai, semua mengalir ke sungai Brahmaputra yang sangat besar," kata Gunjan Saharia, seorang penduduk lokal.

"Saya berjanji ini tidak hanya akan menjadi urusan militer, ini juga akan membantu mengembangkan ekonomi di area terpencil di Assam dan Arunachal, dan akan menarik turis dalam jumlah besar," kata menteri utama Assam Sarbananda Sonowal.

Jembatan ini juga akan mengurangi waktu perjalanan hingga delapan jam bagi masyarakat yang tinggal di masing-masing ujung sungai.

"Ini akan baik untuk kami, sebaik manfaatnya untuk militer," kata Dimbeswar Gogoi dari Sadiya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com