MOSKWA, KOMPAS.com - Bagi beberapa orang mendapatkan "like" untuk status, foto, atau aksi yang mereka unggah ke media sosial Facebook adalah segalanya.
Sehingga tak jarang mereka melakukan hal-hal yang tak masuk akal hingga berbahaya demi mendapatkan sebanyak-banyaknya tanda jempol di akun Facebook mereka.
Salah satunya adalah sebuah bocah laki-laki di kota Dimitrovgrad, Rusia yang merekam aksi nekatnya bergelantungan di tepi sebuah gedung bertingkat.
Baca: Demi "Like" di Medsos, Bocah Rusia Bakar Diri lalu Melompat ke Sungai
Video aksi nekat bocah laki-laki berusia delapan tahun itu kemudian diunggah ke Facebook demi tanda jempol.
Dalam video itu terlihat bocah tersebut meminta seorang anak yang lebih tua untuk merekam aksinya di tiga lokasi berbeda.
Video itu memperlihatkan, bocah tersebut pertama-tama memanjat jendela di sebuah gedung yang dilihat dari lokasinya kemungkinan besar memiliki lebih dari 10 lantai.
Setelah memanjat jendela, bocah itu kemudian turun dan bergelantungan dengan tangan memegang tepian jendela selama beberama menit.
Sementara itu, temannya yang berusia 12 tahun merekam aksi berbahaya kawannya itu juga dengan tak kalah berbahaya yaitu bersandar di pagar atap gedung yang berkarat.
Usai beraksi di tempat itu, bocah tersebut memgulang perbuatan berbahayanya di lokasi lain.
Di akhir video, kedua bocah laki-laki itu meminta mereka yang menonton aksi mereka memberikan "like", sambil menjanjikan lebih banyak aksi berbahaya lagi.
Kepolisian setempat kini bekerja dengan organisasi advokasi hak anak untuk melindungi kedua bocah itu setelah berhasil melacak alamat dan nama orangtua mereka.
Polisi juga melakuan investigasi terhadap video itu untuk melihat apakah ada pelanggaran hukum dalam proses pembuatannya.
Bocah 12 tahun yang merekam aksi berbahaya itu bersikukuh tak memaksa kawannya untuk berlaku nekat dan mempertaruhkan nyawa.
Baca: Kesal Dihina di Facebook, Remaja Keroyok Kawannya di Angkot
Lalu apa tanggapan para netizen melihat aksi konyol kedua bocah ini? Ternyata sebagian besar tak memberikan "like" seperti yang diharapkan kedua bocah itu.
"Anak-anak kecil bodoh, saya harap orangtua si perekam video akan memukulinya dengan tali," ujar netizen bernama Mr Tangary.
"Dua bocah bodoh," begitu komentar singkat Artyom Belan, seorang netizen lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.