Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Dana, Koran Khusus Anak-anak di Australia Nyaris Mati

Kompas.com - 17/05/2017, 18:37 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Di saat parlemen Australia sedang bersiap mengadakan dengar pendapat mengenai masa depan jurnalisme di Australia, harian pertama khusus untuk anak-anak Crinkling News berjuang untuk bertahan hidup.

Setahun lalu, dua mantan wartawan dari kelompok media Fairfax menggunakan uang PHK mereka untuk menerbitkan Crinkling News.

Mereka tidak menggunakan platform digital dan tetap bertahan dengan media tradisional dalam bentuk koran.

Baca: Wartawannya Tewas Dibunuh, Sebuah Koran di Meksiko Berhenti Terbit

"Kami berpikir bahwa penting sekali bagi anak-anak untuk memiliki surat kabar sendiri bagi mereka, yang bisa mereka baca ketika sarapan pagi dengan orang tua mereka," kata editor Crinkling News, Saffron Howden.

Setahun kemudian, Crinkling News dikirim sepekan sekali ke sekitar 800 sekolah dengan pembaca sekitar 30.000 anak-anak.

Meski cukup berhasil, harian tersebut mengalami nasib serupa dengan media cetak lain di seluruh dunia saat ini.

Crinkling News mengalami kesulitan keuangan karena sebagian besar iklan beralih ke media online.

"Dalam konteks begitu banyaknya pengurangan tenaga kerja di industri ini, kami sebenarnya memiliki cerita berbeda dimana pembaca kami meningkat, namun kami kehabisan dana," kata Howden.

"Kami memerlukan dana tambahan, untuk membuat kami bisa berkelanjutan, sesuatu yang hanpir tercapai." katanya.

Harian itu meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk mengunpulkan dana 200.000 dolar Australia atau sekitar Rp 2 miliar hingga Kamis (18/5/2017) pagi untuk membuat koran ini bisa tetap bertahan hidup.

"Ada anak-anak yang memanggang kue, menjual limun untuk mengumpulkan dana, dan juga yang ingin menyumbangkan uang saku mereka," tambah Howden lagi.

"Ada yang membuat poster di kelas untuk mendorong orang menyumbangkan dana buat Crinkling News," tambah dia.

Editor Crinkling News ini mengatakan, bila kampanye ini gagal, maka koran tersebut berhenti memproduksi berita untuk anak-anak.

Baca: Koran Kejujuran, Ambil Sendiri, Bayar Sendiri..

"Bila kami tidak berhasil mencapai angka 200.000 di akhir kampanye ini, kami tidak akan mengambil uangnya sama sekali," katanya.

"Ini cara kerja kampanye crowdfunding, dan kami sengaja melakukannya, karena kami memerlukan dana tertentu untuk membuat kami bisa berkelanjutan, sehingga kami bisa memproduksi Crinkling News selama belasan tahun ke depan," lanjut dia.

Grace Gregson (10) dari Sydney adalah salah satu reporter surat kabar tersebut. Dia mengatakan anak-anak perlu tahu mengenai apa yang terjadi di dunia dan mereka tidak mau hanya sekedar diberitahu.

"Crinkling memungkinkan generasi muda Australia mengetahui masalah yang terjadi di dunia." kata Grace.

Pada Rabu (17/5/2017), Grace akan menjadi salah satu orang paling muda yang memberikan pendapat dalam sidang di Senat Parlemen Australia.

Dia mengatakan di saat beredarnya begitu banyak berita palsu, sangat penting bagi anak-anak untuk mendapatkan informasi yang bisa mereka percaya.

"Apakah kami ingin percaya dengan artikel yang ditulis untuk warga Australia mengenai masalah di Australia, tetapi bukan sekadar yang dibuat warga Australia yang bisa kita temukan secara random online." katanya.

Mantan pemimpin redaksi Sydney Morning Herald dan Sunday Age, Peter Fray sekarang berada di dewan penasehat Crinkling News.

"Saya akan sangat kecewa bila Crinkling harus mati." katanya.

Baca: Pedagang Ini Baru Tahu Kiosnya Ludes Terbakar Setelah Baca Koran

"Saya kira Crinkling News adalah mengenai masa depan, adalah mengenai anak-anak kita yang belajar mengenai berita lewat cara yang berimbang dan objektif." kata Fray.

Dia ingin Senat Parlemen mempertimbangkan ide baru sepeerti menjadikan surat kabar ini berstatus badan amal, sehingga bisa mendapatkan keringanan pajak dan bantuan lainnya.

"Pada dasarnya, yang kita perlukan adalah mengeksplorasi model bisnis baru karena tanpa adanya model bisnis yang berkelanjutan, masa depannya suram," kata Fray.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com