Di dalam terowongan yang sempit, panas dan kotor -sebagian terowongan memiliki kedalaman ratusan meter – Pili bekerja selama 10-12 jam per hari, menggali dan menyaring dengan harapan menemukan batu-batu berharga di dalam pembuluh bebatuan grafit.
Baca: Didasari Cinta, Gadis Rusia Nikahi Pekerja Tambang Miskin Asal China
"Saya dapat turun sampai 600 meter ke dalam tambang. Saya melakukannya lebih berani di banyak banyak pekerja pria lain. Saya sangat kuat dan mampu melakukan apa yang diharapkan dari seorang laki-laki."
"Saya beraksi bagaikan gorila," kata Pili.
"Saya bisa bertarung, menggunakan kata-kata kotor, saya dapat membawa pisau besar seperti ksatria Maasai. Tak seorang pun tahu saya adalah seorang perempuan sebab apa pun yang saya lakukan, saya lakukan seperti seorang laki-laki."
Dan setelah satu tahun, ia menemukan keberuntungannya dengan membongkar dua bongkahan besar batu tanzanite.
Dengan uang hasil penjualan batu itu, ia membangun rumah baru untuk ayahnya, ibunya dan saudara perempuan kembarannya.
Ia juga membeli peralatan lebih banyak untuk dirinya sendiri dan mulai memekerjakan penambang.
Identitas terungkap
Penyamarannya begitu meyakinkan sampai kejadian luar biasa pada akhirnya membuka identitasnya yang sejati.
Seorang perempuan setempat melaporkan ia diperkosa oleh beberapa penambang dan Pili ditangkap sebagai tersangka.
Baca: Yatim Piatu, Gadis Kecil Ini Terpaksa Jadi Penambang Batu demi Adik-adiknya
"Ketika polisi datang, para laki-laki yang melakukan pemerkosaan mengatakan, 'Inilah orang yang melakukannya,' dan saya kemudian dibawa ke kantor polisi," tutur Pili.
Ketika itu Pili tidak punya pilihan lain kecuali membeberkan rahasianya.
Ia meminta polisi mencari seorang perempuan untuk memeriksanya secara fisik guna membuktikan bahwa ia bukan pelaku pemerkosaan, dan tak lama kemudian ia dilepas.