Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Penambang Menyamar Jadi Laki-laki dan Dituduh Memerkosa

Kompas.com - 17/05/2017, 07:15 WIB

DODOMA, KOMPAS.com - Seorang perempuan, Pili Hussein, ingin mengais rezeki dengan menambang satu jenis batu berharga yang dikatakan ribuan kali lebih langka dibandingkan berlian.

Namun, karena perempuan dilarang bekerja di lokasi penambangan maka ia berpakaian seperti laki-laki dan berhasil mengelabui para pekerja laki-laki selama hampir 10 tahun.

Pili Hussein dibesarkan di keluarga besar di Tanzania.

Ia adalah putri seorang penjaga ternak yang mempunyai banyak lahan pertanian luas. Ayahnya memiliki enam istri dan Pili adalah salah seorang dari 38 anaknya.

Meskipun kehidupannya sangat terurus dari berbagai aspek, ia tidak mengenang masa kecilnya dengan senang hati.

"Ayah memerlakukan saya seperti anak laki-laki dan saya diberi tugas mengurus ternak. Saya sama sekali tidak suka dengan kehidupan seperti itu," ujarnya.

Akan tetapi pernikahannya bahkan membuatnya bertambah tidak bahagia, dan pada usia 31 tahun Pili melarikan diri dari suaminya yang kasar.

Baca: Kisah Perempuan Tangguh Penambang Emas

Dalam rangka mencari pekerjaan, Pili sampai di Mererani, sebuah kota kecil di Tanzania.

Kota itu terletak di kaki gunung paling tinggi di Benua Afrika, yakni Gunung Kilimanjaro, satu-satunya tempat di dunia yang masih ada penambangan batu berharga biru-ungu langka yang disebut tanzanite.

"Saya tidak bersekolah, jadi tidak banyak pilihan bagi saya," kata Pili.

"Perempuan dilarang berada di kawasan tambang, jadi masuk ke lokasi dengan berani bagaikan seorang laki-laki, seperti seorang pria perkasa,” ujarnya.

“Saya membawa celana panjang besar, memotongnya seperti celana pendek dan saya tampak bagaikan seorang laki-laki. Itulah yang saya lakukan."

Untuk menyempurnakan transformasi ini, ia juga mengubah namanya.

"Saya dipanggil Paman Hussein, saya tidak mengatakan kepada siapa pun bahwa nama saya yang sebenarnya adalah Pili. Bahkan sekarang jika Anda ke kamp, Anda mencari saya dengan nama itu, Paman Hussein."

Di dalam terowongan yang sempit, panas dan kotor -sebagian terowongan memiliki kedalaman ratusan meter – Pili bekerja selama 10-12 jam per hari, menggali dan menyaring dengan harapan menemukan batu-batu berharga di dalam pembuluh bebatuan grafit.

Baca: Didasari Cinta, Gadis Rusia Nikahi Pekerja Tambang Miskin Asal China

"Saya dapat turun sampai 600 meter ke dalam tambang. Saya melakukannya lebih berani di banyak banyak pekerja pria lain. Saya sangat kuat dan mampu melakukan apa yang diharapkan dari seorang laki-laki."

"Saya beraksi bagaikan gorila," kata Pili.

"Saya bisa bertarung, menggunakan kata-kata kotor, saya dapat membawa pisau besar seperti ksatria Maasai. Tak seorang pun tahu saya adalah seorang perempuan sebab apa pun yang saya lakukan, saya lakukan seperti seorang laki-laki."

Dan setelah satu tahun, ia menemukan keberuntungannya dengan membongkar dua bongkahan besar batu tanzanite.

Dengan uang hasil penjualan batu itu, ia membangun rumah baru untuk ayahnya, ibunya dan saudara perempuan kembarannya.

Ia juga membeli peralatan lebih banyak untuk dirinya sendiri dan mulai memekerjakan penambang.

Identitas terungkap

Penyamarannya begitu meyakinkan sampai kejadian luar biasa pada akhirnya membuka identitasnya yang sejati.

Seorang perempuan setempat melaporkan ia diperkosa oleh beberapa penambang dan Pili ditangkap sebagai tersangka.

Baca: Yatim Piatu, Gadis Kecil Ini Terpaksa Jadi Penambang Batu demi Adik-adiknya

"Ketika polisi datang, para laki-laki yang melakukan pemerkosaan mengatakan, 'Inilah orang yang melakukannya,' dan saya kemudian dibawa ke kantor polisi," tutur Pili.

Ketika itu Pili tidak punya pilihan lain kecuali membeberkan rahasianya.

Ia meminta polisi mencari seorang perempuan untuk memeriksanya secara fisik guna membuktikan bahwa ia bukan pelaku pemerkosaan, dan tak lama kemudian ia dilepas.

Bahkan setelah kejadian itu, rekan sesama penambang tidak percaya mereka diperdaya dalam waktu begitu lama.

"Mereka bahkan tidak memercayai polisi ketika mereka mengatakan saya seorang perempuan," kata Pili, "tidak mudah bagi mereka menerima kenyataan itu sampai pada 2001 ketika saya menikah dan memulai kehidupan rumah tangga."

Dikatakannya untuk mencari seorang suami ketika semua orang sudah terbiasa mengenalnya sebagai laki-laki tidaklah mudah tetapi Pili pada akhirnya menemukan pasangannya.

"Pertanyaan yang selalu ada di benaknya adalah, 'Apakah ia benar-benar perempuan?'" ungkapnya.

"Ia perlu waktu lima tahun untuk lebih dekat dengan saya."

Baca: Ratusan Perempuan Tuntut Izin Pertambangan Tak Diperpanjang

Pili sudah berhasil meniti karier dan sekarang mempunyai perusahaan tambang sendiri yang mempekerjakan 70 orang.

Tiga di antara karyawannya adalah perempuan, tetapi mereka bekerja sebagai juru masak, bukan penambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com