Bonus Belum Dibayar, Sebagian Tentara Pantai Gading Protes

ABIDJAN, KOMPAS.com - Baku tembak terdengar di dua kota terbesar di Pantai Gading, Abidjan dan Bouake, Senin (15/5/2017), setelah tentara melakukan pemberontakan yang sudah memasuki hari keempat.

Ini adalah bagian dari serangkaian aksi protes yang dilakukan tentara sejak Januari lalu sejak sengketa soal gaji belum juga diselesaikan pemerintahan Presiden Alassane Ouattara.

"Ini bukan kudeta. Kami hanya ingin uang bonus kami. Presiden sudah menyatakan setuju membayar bonus kami. Saat dia membayar kami akan kembali ke barak," ujar juru bicara tentara di barak Bouake.

"Kami akan berjuang sampai akhir. Kami tak akan meletakkan senjata," tambah sang juru bicara yang tak ingin disebutkan namanya.

Sang juru bicara menambahkan, sebanyak 8.500 tentara membantu Outtara meraih kekuasaan di Pantai Gading.

"Kami tak ingin menggulingkan dia, tetapi dia harus menepati janji. Sesederhana itu," tambah dia.

Baca: Tuntut Kenaikan Gaji, Tentara Pantai Gading Sandera Menteri Pertahanan

Ouattara berkuasa pada 2011 setelah kekerasan melanda negeri itu beberapa bulan setelah pemilihan presiden.

Saat itu, lebih dari 8.000 pemberontak mendukung Ouattara melawan tentara yang setia kepada presiden terdahulu Laurent Gbagbo yang tak mengakui kekalahan.

Sebagian besar pemberontak itu kemudian dimasukkan menjadi tentara reguler yang saat ini berjumlah sekitar 22.000 personel.

Di bawah negosiasi dengan pemerintah pada Januari lalu, pemerintah berjanji para mantan pemberontak ini akan mendapatkan bonus 18.000 euro atau sekitar Rp 262 juta per orang.

Mereka sudah diberi uang muka dengan sisa bonus itu akan dibayarkan mulai bulan Mei ini. Namun, hingga saat ini pemerintah kesulitan membayarkan uang bonus tersebut.