Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Sabun

Kompas.com - 13/05/2017, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Setiap hari miliaran orang di seluruh dunia mandi, mencuci pakaian atau benda lainnya menggunakan sabun.

Sabun, dengan berbagai variannya telah menjadi bagian dari hidup manusia. Namun pernahkah kita bertanya siapa yang pertama kali menemukan sabun?

Memang sulit memastikan siapa orang pertama yang menciptakan formula pembentuk sabun.

Bukti tertulis produksi material mirip sabun sudah muncul sekitar tahun 2800 SM di Babilonia Kuno atau wilayah sekitar Irak saat ini.

Sementara sebuah tablet tanah liat Babilonia bertarikh 2200 SM sudah mencatat formula pembuat sabun yaitu air, alkali, dan cassia, sebuah tanaman yang berasal dari China.

Bukti lain soal sabun juga tercatat dalam papirus Ebers (1550 SM) menyebut bangsa Mesir Kuno sudah mandi secara teratur dengan menggunakan sabun.

Sabun bangsa Mesir Kuno adalah kombinasi minyak nabati dan hewani yang digabung dengan garam alkaline untuk menciptakan sunstansi mirip sabun.

Dokumen-dokumen kuno Mesir juga menyebut sabun digunakan untuk mempersiapkan wol yang akan dipintal.

Di masa pemerintahan Raja Nabonidus, kaisar terakhir Babilonia (556-539) resep untuk membuat sabun terdiri atas abu, minya nabati, dan minyak biji-bijian.

Sabun dalam bahasa Inggris disebut soap yang berasal dari bahasa Latin, sapo.

Penggunaan kata sapo ini muncul dalam buku Historia Naturalis (Sejarah Alam) karya Gaius Plinius Secundus (23-79).

Dalam buku itu, Plinius membahas tentang pembuatan sabun dri bahan abu dan lemak, tetapi dia hanya menyebut kegunaan "sabun" itu sebagai minyak rambut.

Sementara itu, seorang fisikawan Yunani Arataeus, pada abad pertama masehi menulis bahwa orang-orang Galia menggunakan substansi yang mereka buat seperti bola disebut soap (sabun).

Sebuah legenda meyebut kata "soap" berasal dari nama Gunung Sapo, tempat hewan dikurbankan. Darah hewan itu kemudian bercampur dengan abu dari api untuk membakar kurban itu dan air untuk menghasilkan sabun.

Kisah sabun juga datang dari China ketika bangsa itu membuat substansi mirip sabun dari campuran biji tanaman zao jia.

Bangsa China juga membuat sabuh dari campuran pankreas babi dan abu tanaman bernama Zhu yi zi.

Namun, sabun sesungguhnya yang terbuat dari emak hewan baru muncul di masa China modern.

Sedangkan di Timur Tengah, pada abad ke-13 pabrik sabun sudah mulai muncul di beberapa kota seperti Nablus, Fez, Damaksus, dan Aleppo.

Sabun modern

Di Eropa, sabun sudah mulai dibuat di Napoli pada akhir abad keenam dan di abad kedelapan produksi sabun semakin marak di Italia dan Spanyol.

Pada 800-an, wilayah yang kini dikenal sebagai Spanyol sudah menjadi pembuat sabun terkemuka di dunia.

Ilmu membuat sabun ini kemudian berkembang dan merambah kepulauan Inggris pada 1200-an.

Pada paruh kedua abad ke-15, industri sabun semi-profesional muncul di beberapa wilayah Perancis yaitu Provence, Toulon, Hyeres, dan Marseille.

Industri sabun di keempat wilayah tersebut memasok kebutuhan sabun untuk seluruh Perancis. 

Sabun yang lebih baik muncul di Eropa pada abad ke-16 menggunakan bahan minyak nabati, seperti minyak zaitun ketimbang minyak hewani.

Sedangkan di Inggris, industri sabun terkonsentrasi di London. Namun, di Inggris cikal bakal sabun modern seperti yang kita kenal saat ini diciptakan.

Hingga Revolusi Industri, sabun hanya dibuat di pabrik-pabrik kecil dan produksinya masih sangat kasar.

Pada 1780, sebuah pabrik bahan kimia yang memproduksi alkali yang menjadi salah satu bahan pembuat sabun, didirikan.

Di masa pemerintahan Ratu Anne (1665-1714) pemerintah Inggris memberlakukan pajak sabun. Alhasil hingga pertengahan abad ke-18, sabuh menjadi barang mewah dan hanya digunakan mereka yang cukup kaya.

Pada 1807 sebuah pabrik di London sudah mampu membuat sabun transparan berkualitas tinggi.

Pada 1850-an sabun berharga murah tetapi berkualitas bagus mulai diproduksi dan dijual.
Produksi dan penjualan sabun terus meningkat dan pada 1853, pajak sabun dicabut.

Pada 1886, William Hesketh Lever dan saudaranya, James membeli sebuah pabrik kecil sabun di Warrington.

Di tangan keduanya pabrik tersebut berkembang yang menjadi produsen sabun terbesar di dunia hingga saat ini.

Pabrik ini awalnya bernama Lever Brothers yang kini dikenal dengan nama Unilever yang produknya kini dijual di lebih dari 190 negara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com