"Nisan itu memiliki sensor, sehingga saat tak ada orang di sekitar makam, nisan itu hanya akan menampilkan nama orang yang meninggal lengkap dengan tahun kelahiran dan kematiannya saja," kata Saso.
Menurut Saso, fitur ini sekaligus menghemat energi dan memperpanjang umur layar digital, dan nisan tersebut.
Produk ini dikembangkan dengan bantuan Milan Zorman, seorang profesor komputasi di Universitas Maribor.
Mereka bekerja dalam sebuah aplikasi telepon pintar, yang kemudian dihubungkan dalam aplikasi interaktif di batu nisan.
"Kami berniat untuk membawa suara ke dalam earphones yang terhubung ke telepon pintar yang menggunakan aplikasi ini," kata Zorman.
Dengan metode itu, peziarah bisa mendengarkan suara dari gambar atau pun video yang muncul di layar nisan.
Zorman mengungkapkan, alternatif itu dipilih sebab jika speaker dipasang pada layar nisan, maka pemakaman tersebut akan menjadi gaduh.
Karya ini diklaim sebagai terobosan batu nisan digital pertama di dunia.
Saso mengatakan, mereka telah menerima sejumlah pesanan yang harga per nisannya mencapai 3.189 dollar AS atau lebih dari Rp 42 juta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.