ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pakistan, Rabu (15/3/2017), menggelar sensus penduduk pertama setelah hampir dua dekade. Pengamanan ketat terlihat mendampingi para petugas pencacah jiwa ini.
Proses sensus selama tiga pekan ini akan melibatkan lebih dari 300.000 orang petugas dengan 55 juta lembar formulir termasuk formulir terpisah yang didistribusikan militer.
"Ini merupakan sebuah proses yang rumit, tetapi kami sudah siap," kata Nadeem Ehsan, seorang petugas sensus di kota Peshawar.
"Kami menghadapi sejumlah masalah keamanan tetapi kami sudah mendapat kepastian dari pemerintah," dia menambahkan.
Pakistan adalah negara paling padat keenam di dunia dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 200 juta orang.
Sejak 1998, Pakistan belum pernah lagi melakukan sensus penduduk terkait perselisihan antara para politisi.
Sensus ini bisa mengubah peta politik di negara yang tengah mempersiapkan pemilu pada tahun depan. Sensus ini juga bisa memberi gambaran lebih jelas soal posisi minoritas di negeri dengan penduduk mayoritas Muslim itu.
Sensus ini juga untuk pertama kali akan menghitung jumlah transgender meski para aktivis meragukan akurasinya.
Dalam formulir sensus yang diterbitkan Biro Statistik Pakistan (PBS) tak mencantumkan status transgender, yang di Pakistan dianggap sebagai jenis kelamin ketiga.
Namun, para petugas sensus diminta menuliskan status transgender di dalam formulir jika memang dibutuhkan.
Namun, dengan pelatihan para petugas sensus yang sangat minim karena baru dimulain tiga bulan lalu, muncul kekhawatiran metode yang digunakan tidak akurat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.