KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan, jenazah Kim Jong Nam, korban pembunuhan, terpaksa dikasih balsam untuk menghentikan proses pembusukan karena telah terbaring selama satu bulan di kamar mayat.
Jenazah Kim Jong Nam hingga Rabu (15/3/2017) masih disimpan dalam suhu rendah di kamar mayat di serbuah rumah sakit di Kuala Lumpur, tapi tidak bioleh sampai menjadi es.
"Jika kita menyimpan mayat di bawah nol derajat Celcius, mayat itu akan menjadi es," kata pejabat yang tidak ingin disebut namanya.
"Di kamar mayat, mayat disimpan pada suhu dua derajat sampai delapan derajat Celcius. Tapi setelah satu bulan, akan ada proses pembusukan yang lambat," tambahnya.
"Jika ingin menjaga mayat tahan lebih lama, kita harus melakukan pembalsaman," katanya.
Zahid juga mengumumkan, 50 pekerja Korea Utara (Korut) akan dideportasi karena ijin tinggal mereka sudah habis.
Malaysia dan Korut terlibat perselisihan diplomatik setelah Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korut, Kim Jong Un, dibunuh pada 13 Februari 2017 di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2, Malaysia dengan racun saraf VX, yang tidak bisa didapat di pasar gelap.
Penyelidikan polisi Malaysia mengarah pada keterlibatan pejabat-pejabat Korut, seperti yang juga sudah diduga oleh Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).
Korut tidak pernah mengkonfirmasi identitas Kim Jong Nam, namun beberapa kali menuntut agar jenazahnya dikembalikan ke Pyongyang.
Kepolisian Malaysia menolak dengan alasan Korut tidak menyerahkan sampel DNA dari pihak keluarga, yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi jenazah itu.
Beberapa hari lalu, Malaysia menyatakan telah melakukan identifikasi dan membenarkan, yang dibunuh adalah Kim Jong Nam. Namun tidak mengungkapkan bagaimana proses identifikasi dilakukan.
Harian Singapura New Straits Times memberitakan, mayat Kim Jong Nam beberapa kali dicairkan untuk mengambil sampel, dan sudah mulai menunjukkan proses pembusukan.
Dua perempuan, yakni Siti Aisyah (Indonesia) dan Doan Thi Huong (Vietnam) ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan terhadap Kim Jiong Nam dengan cara mencegat dan mengolesi wajahnya dengan racun saraf VX.
Aksi keduanya terekam oleh kamera pengawas (CCTV) di KLIA 2.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.