Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Kim Jong Nam Sudah Sebulan Berlalu, Apa yang Kita Ketahui?

Kompas.com - 13/03/2017, 14:03 WIB

Malaysia pada Jumat (9/3/2017) akhirnya mengkonfirmasi identitas korban sebagai Kim Jong Nam.

Namun, Kuala Lumpur menolak untuk mengatakan apakah pemerintah telah memperoleh sampel DNA dari anggota keluarganya sesuai dengan harapan mereka sebelumnya.

Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengatakan kekhawatiran "akan keamanan para saksi" membuat dia belum mau mengungkapkan rincian lebih lanjut dari fakta yang membantu terungkapnya jati diri Kim Jong Nam.

Mengapa keluarga Kim Jong Nam tak muncul?

Mengingat sejarah Korut yang berlumuran dengan “pembersihan brutal”, tidak mengherankan bahwa istri dan anak-anak Kim Jong Nam, yang tinggal di pengasingan di Makau, China, telah tidak pernah muncul ke ruang publik sejak pembunuhan itu.

Ada kekhawatiran anak almarhum, yakni Kim Han Sol (21), bisa menjadi target berikutnya.

Telah muncul sebuah video yang berisi komentar dari seorang pemuda, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Kim Han Sol, dalam sebuah video yang beredar pekan lalu.  

Klaim bahwa video itu benar Kim Han Sol memang akhirnya diverifikasi oleh badan intelijen Korsel.

Namun, dia tidak mengungkapkan keberadaannya atau menawarkan pengambilan jenazah ayahnya.

Apa lagi yang tidak kita ketahui?

Sebulan telah berlalu, misteri seputar pembunuhan Kim Jong Nam itu belum juga terungkap. Mampukah Malaysia mengungkapnya? Kita sedang menunggunya.

Siti Aisyah dan Doan Thi Huong telah mengaku kepada para diplomat bahwa mereka tertipu dalam aksi yang disebut sebagai berperan serta dalam acara lelucon TV, dengan salah satu dari mereka mengaku telah dibayar kurang dari 100 dollar untuk memainkan perannya itu.

Polisi Malaysia telah menolak klaim kedua perempuan itu dan mengatakan bahwa mereka terlibat dalam suatu rencana pembunuhan.

Sebab mereka menyadari telah menggunakan racun itu untuk mengusap wajah korban.

Penggunaan racun saraf VX – racun mematikan yang telah digolongkan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB – juga telah menimbulkan pertanyaan, terutama sejak dua perempuan itu tidak terdampak meski di tangannya terdapat racun itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com