Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Tokoh Gereja Katolik Australia Diduga Terlibat Pelecehan Seks

Kompas.com - 06/02/2017, 16:35 WIB

"Para pastor Katolik telah membuat nama Tuhan jadi jelek. Mereka ini aib. Mereka tak menyesali perbuatannya," kata Chrissie.

"Sudah begitu lama hal ini menjadi cara mereka menyembunyikan pelaku. Memindahkan tempat tugas mereka, tanpa memedulikan apakah anak-anak lainnya bisa menjadi korban dan mengalami nasib mengerikan ini," tambahnya.

"Mereka tidak menunjukkan belas kasihan, tidak ada penyesalan. Tidak ada sama sekali," tambah Chrissie.

Salah seorang tokoh paling senior dari Gereja Katolik Australia, Francis Sullivan, dalam persidangan mengakui terjadinya pelecehan dan menegaskan bahwa jumlahnya sangat mengejutkan.

"Kejadian itu tragis dan tidak dapat dibela," ujarnya.

"Setiap yang tertera dalam data ini umumnya mewakili anak-anak yang menderita di tangan seseorang yang seharusnya merawat dan melindungi mereka," ujar Sullivan,

Keuskupan Sydney, Perth, Brisbane, Adelaide, Melbourne, dan Canberra-Goulburn bertemu untuk memberikan bukti-bukti sebagai bagian dari persidangan terbuka selama tiga pekan.

Diperkirakan, pertanyaan akan berfokus pada seberapa jauh pelecehan seksual anak-anak terjadi dalam hampir tujuh dekade dan langkah yang dilakukan pemimpin gereja untuk melindungi anak-anak yang menjadi korban.

Ini merupakan persidangan terbuka yang ke-50 dari penyelidikan komisi khusus yang dijadwalkan berlangsung selama 4 tahun, sekaligus persidangan ke-16 khusus bagi Gereja Katolik.

Komisi khusus melakukan penyelidikan tentang bagaimana berbagai lembaga di Australia, termasuk sekolah, gereja, klub olahraga, dan lembaga pemerintah, menanggapi laporan pelecehan seksual di lembaga masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com