NEW DELHI, KOMPAS.com — Para ilmuwan India dan Amerika Serikat mengatakan, penyakit misterius yang menewaskan lebih dari 100 anak dalam setahun di India utara disebabkan menyantap buah leci saat perut kosong.
Selama lebih dari dua dasawarsa, anak-anak yang tampak sehat di negara bagian Bihar tiba-tiba menderita kejang dan kehilangan kesadaran.
Sebagian besar anak-anak itu kemudian meninggal dan hal ini selama bertahun-tahun membingungkan para dokter.
Dalam penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal medis The Lancet, terungkap bahwa anak-anak itu terkena racun buah leci.
Sebagian besar korban adalah anak-anak dari keluarga miskin di wilayah penghasil buah leci di India.
Jurnal itu menyebut, anak-anak tersebut diketahui kerap memakan buah leci yang jatuh ke tanah.
Buah-buah leci itu mengandung racun yang menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi glukosa.
Racun itu memengaruhi anak-anak yang memiliki kadar gula darah rendah karena rata-rata dari mereka hampir selalu tidak mengisi perut pada saat malam hari.
Dalam kondisi perut kosong itulah, pada pagi hari mereka langsung menyantap buah leci. Alhasil, pada malam hari mereka terbangun dalam kondisi kesakitan sebelum mengalami kejang yang diikuti kehilangan kesadaran karena mengalami pembengkakan otak akut.
Para peneliti kemudian memeriksa anak-anak yang sakit yang dirawat di rumah sakit di Muzaffarpur antara Mei dan Juli 2014.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.