Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2016, 16:07 WIB
EditorGlori K. Wadrianto

Tahun-tahun berikutnya setelah aksi genosida, yang dipicu tewasnya presiden kala itu dalam kecelakaan pesawat, gereja setempat pernah membantah keterlibatan gereja dalam pembunuhan massal.

Mereka mengatakan para pejabat gereja yang melakukan kejahatan itu bertindak secara individual.

Baca: Ketika Para Algojo Pembantai Ribuan Warga Tutsi Diseret ke Pengadilan...

Banyak korban pembantaian yang tewas di tangan para pemuka agama, dan aktivis gereja lainnya di masa itu.

Cerita ini muncul dari pengakuan korban pembantaian yang selamat, dan juga pernyataan Pemerintah Rwanda yang menyebut banyak warga tewas di dalam gereja-gereja.

Pernyataan Gereja Katolik saat ini menjadi sebuah perkembangan positif dalam upaya rekonsiliasi di Rwanda.

"Ampunilah kami atas kejahatan berlandas kebencian yang telah kami lakukan kepada saudara kami hanya karena mereka berbeda suku."

"Kami tidak menunjukkan bahwa kita semua adalah keluarga besar, namun malah melakukan perbuatan saling bunuh."

Pastor Phillipe Rukamba, selaku Jurubicara untuk Gereja Katolik di Rwanda, seperti dikutip Associated Press, mengatakan, pernyataan ini muncul di penghujung Tahun Pengampunan yang dideklarasikan Paus Fransiskus.

Momen ini, kata Rukamba, menjadi kesempatan untuk mendorong upaya rekonsiliasi yang lebih besar, dan pengampunan untuk gereja di Rwanda dan juga di dunia.

Sementara itu, Tom Ndahiro, seorang peneliti peristiwa genosida di Rwanda, berharap, pernyataan gereja ini akan mendorong persatuan di antara warga Rwanda.

"Saya sangat bahagia, menyaksikan apa yang mereka sampaikan dalam pernyataan itu. Gereja meminta maaf, karena tak mampu meredam aksi genosida," ungkap Ndahiro.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com