Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Pastikan Turki Akan Terlibat dalam Operasi Militer Merebut Mosul

Kompas.com - 17/10/2016, 19:46 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (17/10/2016) mengatakan, negerinya akan ambil bagian dalam oeprasi militer Irak untuk merebut kota Mosul dari tangan ISIS.

"Kami akan terlibat dalam operasi itu dan kami akan terlibat dalam perundingan," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Saudara-saudara dan kerabat kami ada di sana. Kami tak bisa berpangku tangan dan tak terlibat," tambah Erdogan.

Rencana operasi militer untuk merebut kembali kota Mosul yang diduduki ISIS sejak 2014 diwarnai perselisihan antara Ankara dan Baghdad.

Namun, Erdogan mengindikasikan bahwa masalah tersebut sudah didiskusikan dalam pembicaraan dengan AS pada akhir pekan lalu ketika panglima angkatan bersenjata Turki Jenderal Hulusi Akar bertemu dengan rekannya dari AS Joseph Dunford.

Sebelumnya Turki memunculkan kekhawatiran terkait keterlibatan milisi Syiah dan Kurdi anti-Ankara dalam operasi militer itu.

Sementara, Baghdad mengecam kehadiran kontingen pasukan Turki di kota Bashiqa, di sebelah utara Mosul.

Namun, Erdogan mengatakan pasukan Turki, yang bertugas melatih para pejuang Irak, tetap akan tinggal di kota itu.

"Tak seorang pun bisa memaksa kami meninggalkan Bashiqa. Kami ada di sana dan mempersiapkan operasi melawan Daesh," ujar Erdogan menggunakan istilah bahasa Arab untuk ISIS.

Sebagai upaya untuk mendinginkan ketegangan dengan Baghdad, Deputi PM Numan Kurtulmus mengatakan, delegasi tingkat tinggi Turki akan berangkat ke Baghdad untuk menggelar pembicaraan.

Dengan tiga juta orang warga Suriah dan Irak yang kini mengungsi di Turki, Kurtulmus memperingatkan gelombang pengungsi baru jika operasi militer di Mosul tak berjalan sesuai rencana.

"Jika operasi militer di Mosul menemui kendala, jika warga terpaksa mengungsi, kemana mereka akan pergi? Mereka tak akan pergi ke Washington. Mereka akan menuju ke Turki," kata Kurtulmus dalam jumpa pers di Ankara.

"Itulah sebabnya, operasi militer di Mosul harus berjalan sesuai rencana," tambah Kurtulmus.

Dalam rapat kabinet, Kurtulmus memastikan keinginan Turki yaitu agar Mosul tetap mempertahankan identitasnya sebagai kota Sunni setelah ISIS dipukul mundur.

"Mengubah demografi keseimbangan sektarian di Mosul akan memicu permasalahan yang lebih serius," ujar Kurtulmus seraya mengatakan operasi militer ini harus dipastikan tak berubah menjadi konflik sektarian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com